Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Yakin RAPBD DKI 2015 Molor, Apa Tanggapan M Taufik?

Kompas.com - 13/10/2014, 18:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menilai apabila nantinya terjadi keterlambatan pada proses pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeran (RAPBD) Jakarta DKI 2015, maka yang patut dipersalahkan bukan lembaganya, melainkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut dia, DPRD DKI tidak akan membahas APBD 2015 apabila Pemprov DKI belum mengajukan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS). "Kalau belum diterima, draf KUA-PPAS tidak akan bisa dibahas di legislatif. Kami ini sifatnya menunggu. Bahan dasarnya dari sana (Pemprov DKI)," kata Taufik, Senin (13/10/2014).  

Taufik mengatakan bahwa DPRD DKI tidak akan berupaya mengulur-ulur waktu untuk pembahasan RAPBD 2015. Yang penting, kata dia, Pemprov DKI dapat menjelaskan arah dari tujuan dari program yang dicanangkan. [Baca: Ahok Yakin Pengesahan APBD 2015 oleh DPRD DKI Kembali Molor]

"Asalkan pihak eksekutif mampu menjelaskan dan ada program baru yang mengandung terobosan, ya harus dijelaskan konkretnya untuk apa," ujar Taufik.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama meyakini pengesahan RAPBD DKI 2015 kembali molor. Penyebabnya yakni belum terbentuknya alat kelengkapan di DPRD.

"Perangkat DPRD kan kemarin belum siap. Bisa-bisa APBD terhambat dan terlambat sebulan lagi ini gara-gara DPRD harus membentuk kelengkapan lagi," kata dia, di Balaikota Jakarta, Senin pagi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan peningkatan APBD DKI sebesar Rp 76,9 triliun pada tahun 2015. Jumlah tersebut meningkat Rp 4 triliun dari tahun ini yang mencapai Rp 72,9 triliun.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI telah membuat dan menyampaikan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 ke DPRD DKI.

"Kami sudah serahkan KUA-PPAS kepada Dewan. Ada kenaikan sebesar 5,89 persen dari total nilai APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun," kata Saefullah.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Saefullah memaparkan bahwa program yang akan diprioritaskan oleh Pemprov DKI pada tahun depan adalah yang terkait dengan penanganan macet, banjir, dan pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com