Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dihapus, Bagaimana Nasib Wakil Lurah dan Kepala Seksi Kelurahan?

Kompas.com - 05/01/2015, 12:18 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai 2015, jabatan wakil lurah di setiap kelurahan di DKI Jakarta dihapuskan. Lantas bagaimana nasib orang yang sebelumnya menjabat sebagai wakil lurah?

Menurut Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli, orang yang sebelumnya menjabat sebagai wakil lurah diwajibkan untuk mengikuti lelang jabatan. Bila lulus, maka ia akan ditempatkan sebagai pejabat eselon di kelurahan atau kecamatan.

"Bisa jadi kepala bagian di kecamatan atau kepala seksi di kelurahan, atau mungkin jadi petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)," ujar Susan di Kelurahan Gondangdia, Senin (5/1/2015).

Sementara itu, kepala seksi di kelurahan pun dapat mengikuti lelang jabatan. Bila lulus, mereka juga menempati pilihan jabatan yang telah disebutkan. Namun, bila tidak lulus, mereka distafkan. [Baca: Lurah Pegangsaan Sebut Jabatan Wakil Lurah Kini Tak Begitu Diperlukan]

Susan mengatakan, tidak semua seksi di kelurahan dihapuskan, tetapi hanya dirampingkan. Seksi yang sebelumnya berjumlah enam akan diciutkan menjadi tiga seksi.

Ketiga seksi itu adalah seksi pemerintahan dan ketertiban, seksi perekonomian dan kesehatan masyarakat, serta seksi sarana, prasarana, dan kebersihan. "Jadi, ini seperti dua seksi digabungkan menjadi satu," ucap Susan.

Selain itu, dengan susunan birokrasi baru, di kelurahan juga terdapat petugas PTSP. Dengan demikian, semua pelayanan pembuatan surat-surat, seperti pengantar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), surat keterangan tidak mampu, surat keterangan domisili usaha, surat keterangan pengantar beasiswa, surat keterangan belum memiliki rumah, surat keterangan penghasilan, dan legalisasi bisa dilakukan melalui PTSP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com