Namun, tempat yang paling banyak parkir liarnya adalah di daerah Roxy Mas, Thamrin Plaza, dan Grand Indonesia. Menanggapi kondisi seperti itu, Mangara berencana akan bertemu dengan pengelola ketiga tempat tersebut dalam waktu dekat.
Mangara mengeluhkan tarif parkir yang dipatok mahal sehingga menjadi salah satu penyebab masyarakat lebih suka parkir secara liar. [Baca: Pembatasan Sepeda Motor Diberlakukan, Parkir Liar Kian Menjamur?]
"Saya mau ketemu mereka, ingin minta tarif parkir diturunkan supaya pada mau parkir di dalam gedung," kata Mangara saat memberikan paparan tentang program prioritas di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).
Menurut dia, keberadaan parkir liar sudah sangat memprihatinkan dan membuat kemacetan semakin parah setiap harinya.
Di tempat lain, yakni jalan di depan Stasiun Tanah Abang, kemacetan bukan diperparah dengan parkir liar, melainkan angkutan umum yang mengetem. Angkutan umum itu membuat barisan memanjang dari depan ke belakang.
"Kita juga akan dorong terus dengan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Jembatan penyeberangan orang (JPO) dari Stasiun Tanah Abang menuju kawasan Blok G belum terealisasi," ucap Mangara.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) sendiri akan melakukan sejumlah perombakan di Stasiun Tanah Abang. Selain menambah kapasitas penumpang stasiun, penataan tersebut juga untuk mengurangi kesemerawutan di jalan depan stasiun tersebut.
Perombakan yang akan dilakukan ialah dengan mengubah pintu masuk atau gate in stasiun yang tadinya berada di lantai dua stasiun menjadi di lantai satu. Pintu masuk akan menggantikan pintu keluar atau gate out yang sekarang. Pintu masuk stasiun juga akan diperluas untuk mengakomodasi jumlah pengguna moda transportasi kereta api rel listrik (KRL) yang terus bertambah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.