Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Jokowi, Ahok Anggap Bus Boleh Beroperasi hingga Usia 50 Tahun

Kompas.com - 13/01/2015, 16:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sedang mewacanakan pembatasan usia mobil pribadi. Menurut dia, wacana ini sebelumnya diterapkan di negara maju dan berhasil mengurai kemacetan.

Kendati demikian, dia melanjutkan, pembatasan usia kendaraan ini tidak berlaku untuk kendaraan umum. "Perda tentang bus yang tidak boleh (beroperasi) lebih dari 10 tahun itu salah, bus itu boleh usianya 50 tahun juga boleh (beroperasi), tergantung hasil uji kir-nya bagaimana," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (13/1/2015). 

Apabila Dinas Perhubungan (Dishub) DKI melakukan uji kir dengan tepat pada kendaraan umum itu, Basuki mengklaim bahwa bus-bus tersebut dapat digunakan hingga usia 50 tahun. Sebaliknya, jika masih banyak oknum Dishub DKI yang "bermain", maka tak sedikit kendaraan yang tidak layak jalan.

"Makanya saya bilang sama Dishub, jangan-jangan kalian oknum semua, bus sengaja dikasih usia 10 tahun. Itu supaya pemilik bus mau perpanjang tiap tahun karena ada upetinya. Kasarnya begitu, lho," kata Basuki. 

Kebijakan ini berbeda dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Saat melakukan aksi blusukan pada 10 hari pertamanya menjadi Gubernur DKI, Jokowi sempat mengunjungi Terminal Kampung Melayu. Saat itu, ia menginstruksikan bahwa peremajaan terhadap bus ukuran sedang dan angkutan umum kurang dari sepuluh tahun.

Jokowi pun menggelengkan kepala saat melihat banyaknya bus kota yang tidak laik jalan dan berusia tua, tetapi tetap masih beroperasi. Di sisi lain, Basuki juga berharap terhadap terus adanya revitalisasi transjakarta. Ia menginginkan semua bus kota di Jakarta berada dalam pengelolaan PT Transjakarta.

"Makanya saya lagi tes Dirut PT Transjakarta, beres enggak mereka menangani (pengadaan) transjakarta tahun ini? Tahun ini pokoknya mesti beli bus dulu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com