"Ini sudah ada survei ITDP (Institute for Transportation and Development Policy)-nya. Kalau sistem setoran dihilangkan, angkot sudah enggak mengetem lagi. Kan enak juga kamu bawa angkotnya pelan-pelan sesuai kilometer dan dipasang GPS juga," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (9/1/2015).
Apabila sistem setoran dihilangkan, angkot tersebut akan berada di bawah pengelolaan PT Transjakarta. Para pengemudi akan digaji setiap bulannya dan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer. [Baca: Penghapusan Sistem Setoran Angkutan Umum Diawali di Rute Tengah Kota]
Para pengemudi tidak perlu lagi mengetem di pinggir maupun tengah jalan untuk mencari penumpang. Sebab, banyak maupun sedikit penumpang, pengemudi tetap akan digaji tiap bulannya.
"Kalau sopir angkot enggak setuju, ya berarti kamu demen yang mengetem begitu ya silakan saja," kata Basuki.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak peduli terhadap pengelola angkutan umum. Sebab, lanjut dia, banyak kendaraan yang tidak layak uji kir. Selain itu, ia meyakini bakal mampu merekrut para pengemudi angkot tersebut. "Sopir angkot yang bagus juga pasti kami rekrut kerja sama dengan kami," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.