Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirgahayu Transjakarta, Ini Harapan Pengguna Setiamu...

Kompas.com - 15/01/2015, 12:16 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak terasa, sebelas tahun sudah transjakarta melayani warga Jakarta. Banyak kesan-kesan yang dirasakan pengguna setianya.

Fania (22), salah seorang warga yang kerap menumpang bus berjalan khusus tersebut, mengatakan, transjakarta telah banyak membantu mobilisasinya. Bus yang mulai beroperasi pada 15 Januari 2004 ini biasa mengantarnya dari rumahanya di kawasan Senen, dan mengantarnya ke tempat kerja di kawasan Semanggi. Dan dia tidak perlu merasakan kemacetan di jalan.

"Karena ada jalur khususnya, jadi lebih cepat. Untuk koridor satu, pelayanannya lumayan karena busnya dingin dan jarang ada kendaraan terobos busway," tutur wanita berambut panjang ini, Kamis (15/1/2015).

Meski begitu, diakui pegawai bank ini, untuk koridor lainnya, bus transjakarta masih membutuhkan perbaikan-perbaikan. Pasalnya, bus-bus transjakarta dengan kualitas yang sudah buruk, misalnya AC yang tidak dingin, pintu yang sudah sulit terbuka, dan kondisi reyot lainnya.

"Harus terus diperbaiki kalau mau bagus, mudah-mudahan ke depannya makin baik," kata Fania.

Riyani (20) mengungkapkan hal yang senada. Menurut dia, ketepatan jadwal transjakarta adalah poin mencolok yang harus diperbaiki. "Saya sering banget nunggu bus transjakarta lama, sampai setengah jam buat menunggu saja. Terlalu lama," kata mahasiswi salah satu universitas swasta ini.

Warga Cempaka Putih ini mengungkapkan, meskipun waktu tempuh menggunakan transjakarta tidak begitu lama karena bisa terbebas dari macet, tetapi karena waktu tunggunya lama, waktu total perjalanan jadi tetap butuh waktu banyak. "Memang lebih cepat dari naik angkot, tetapi kalau lama nunggunya sama saja," kata Riyani.

Muhammad Nur (54), pengguna transjakarta lainnya, mengatakan, salah satu kendala yang membuat ia jarang menggunakan fasilitas tersebut adalah sulitnya ia untuk menaiki halte. Hampir semua halte transjakarta memang membutuhkan jarak yang cukup jauh untuk mencapai loket. Ini karena loket berada di median jalan sehingga pengguna yang berasal dari pinggir jalan perlu melewati jembatan penyeberangan orang (JPO) terlebih dahulu.

"Saya ini naik transjakarta tadi lewat halte Al-Azhar yang enggak perlu naik JPO, karena ada di pinggir jalan. Saya harap, ke depannya nanti transjakarta bisa memperhatikan nasib lansia yang enggak bisa naik tangga jauh-jauh," ungkap karyawan bank swasta ini.

Menurut Nur, transjakarta harus banyak mencontoh model-model halte di negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, atau Hongkong yang ramah lansia. Ini supaya semua orang nyaman menggunakan transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com