"Oke (kinerja transjakarta selama ini). (Direksi PT Transjakarta) sudah kencang, saya kasih tahu Dirutnya, saya tidak mau salah karena memberikan Anda kesempatan setengah tahun sampai satu tahun untuk memperbaiki transjakarta," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (15/1/2015).
Kata dia, pembentukan PT Transjakarta itu telah memperkuat keberadaan transjakarta sebagai transportasi andalan warga. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan mengurangi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan digantikan dengan Public Service Obligation (PSO). [Baca: Perbaiki Layanan, PT Transjakarta Ingin Tiru PT Kereta Api]
Sekadar informasi, PT Transjakarta diusulkan mendapat PMP sebesar Rp 500 miliar. BUMD lain yang juga diusulkan mendapat PMP adalah Bank DKI sebesar Rp 500 miliar, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun.
Usulan itu dimasukkan ke dalam RAPBD DKI 2015. Selain melalui alokasi PMP, pengadaan bus juga dilakukan melalui operator. "Saya lebih baik (pengadaan bus) pakai operator, bayar pakai rupiah per kilometer daripada punya sendiri sebetulnya," kata Basuki.
Sementara itu Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan pengadaan bus transjakarta dilakukan secara bertahap. Saat ini dokumen yang sudah masuk lelang di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk pengadaan 20 sampai 50 bus merek Scania.
Target pengadaan bus transjakarta gandeng oleh PT Transjakarta sebanyak 369 bus. Peran operator dalam pengadaan bus ini adalah agar jarak tiap bus (headway) antara bus transjakarta di setiap koridor tercapai.
"Target headway-nya 3 menit, kalau sekarang rata-rata13 menit di semua koridor. Makanya mesti ditambah jumlah bus nya," kata Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.