Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum "Ngantor", Nur Mahmudi Masih di Amerika?

Kompas.com - 30/01/2015, 18:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Sampai saat ini, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail masih belum menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Menurut salah seorang staf di bagian tata usaha Wali Kota Depok yang enggan disebutkan namanya, Nur Mahmudi masih menjalani cuti dan direncanakan baru akan bekerja kembali pada Senin (2/2/2015).

"Bapak cuti dua pekan. Baru masuk mungkin nanti tanggal 2 (Februari)," kata dia kepada Kompas.com, di Balai Kota Depok, Jumat (30/1/2015).

Namun, ia mengaku tidak tahu apakah saat ini Nur masih berada di Amerika Serikat, seperti yang diberitakan pekan lalu. [Baca: Humas Pastikan Wali Kota Depok ke AS Gunakan Uang Pribadi]

Saat dikonfirmasi, ia hanya berujar singkat. "Nah itu, Mas-nya kayanya lebih tahu," ujarnya. Kabar mengenai kepergian Nur Mahmudi ke Amerika Serikat berawal dari protes yang disampaikan salah seorang anggota DPRD Kota Depok, Bernhard Simorangkir.

Menurut Bernhard, kepergian Wali Kota Depok ke "Negeri Paman Sam" baik dengan alasan dinas maupun individual dianggap tidak pada waktu yang tepat.

Sebab, saat ini, kata Bernhard, tengah berlangsung musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kota di 63 kelurahan dan 11 kecamatan di Depok.

Musrenbang, katanya, sangat penting karena akan membahas arah pembangunan Kota Depok dalam tahun 2015.

"Jadi, Musrenbang idealnya dihadiri kepala daerah untuk diparipurnakan di DPRD karena ini merupakan wewenang dan tanggung jawab Wali Kota yang harus dijalankan sesuai kontrak dan tidak bisa ditinggalkan begitu saja" kata Bernhard, Selasa (20/1/2015).

Menurut dia, seorang Wali Kota tidak bisa seenaknya ke luar negeri dengan alasan apa pun. Sebab, Wali Kota memegang kekuasaan daerah dan terikat kontrak dengan jabatan yang harus dijalankan. [Baca: Nur Mahmudi dan Keluarga Pergi ke Amerika Dipertanyakan]


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com