Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Pembelian UPS, Pejabat di Dinas Pendidikan Diperiksa BPKP

Kompas.com - 02/03/2015, 17:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pejabat di Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menjalani pemeriksaan dinKantor Perwakilan  Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI DKI Jakarta, Senin (2/3/2015).

Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan penggelembungan proyek pengadaan alat perangkat pemasok daya tanpa gangguan atau uninterruptible power supply pada tahun 2014.

Menurut informasi, mereka yang diperiksa adalah para pejabat yang menempati sejumlah posisi di Suku Dinas Pendidikan Menengah di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat saat berlangsungnya pengadaan barang.

Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman membenarkan informasi tersebut. "Terkait UPS 2014, sedang ditindaklanjuti dengan permintaan keterangan dan pendalaman oleh BPKP," kata dia kepada Kompas.com.

Dalam kesempatan terpisah, mantan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun mengatakan, tujuan pemeriksaan adalah mengklarifikasi harga UPS yang dianggap tidak wajar.

"Bagaimana perencanaannya, bagaimana penganggarannya, bagaimana pemanfaatannya, latar belakang kebutuhan ini, sampai spesifikasi (alat), itu sedang diperiksa BPKP," ujar Lasro, pria yang saat ini menjabat sebagai kepala inspektorat itu.

Total ada 49 UPS yang dibeli pada tahun anggaran 2014. Kini, alat tersebar di sejumlah sekolah menengah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, dengan rincian 25 sekolah di Jakarta Barat dan 24 sekolah di Jakarta Pusat.

Adapun total anggaran yang dihabiskan untuk membeli alat tersebut bernilai Rp 330 miliar, dengan rincian harga Rp 5,8 miliar per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com