Karyawan sebuah majalah dari MRA Group, Aulia (24), mengatakan, di lantai 19 gedung tersebut terdapat kantor sejumlah majalah, termasuk majalah pria dewasa. Arsip-arsip pemotretan dan layout artistik dari majalah pun tersimpan di sana.
"Habis deh arsip pemotretan dari tahun kapan," ujar perempuan yang sudah dua tahun bekerja di MRA Group itu kepada Kompas.com, Selasa siang.
Namun, gadis berambut pendek ini mengaku belum mengetahui sistem penyimpanan arsip di studio itu. Oleh karena itu, ia tidak dapat menyebutkan adanya penyimpanan cadangan (back-up) untuk arsip-arsip tersebut.
Namun, kemungkinan arsip juga disimpan di lantai lain, misalnya di ruang fotografer atau studio yang berada di lantai 11. "Setahu saya, arsip pemotretan dibuat dalam bentuk CD (compact disc) dan disimpan di sana," ucap warga Rawamangun ini.
Di sana, kata Aulia, tersimpan pula baju-baju, sepatu, dan perlengkapan-perlengkapan lain yang digunakan dalam pemotretan. Bahkan, sebagian besar di antaranya adalah pinjaman dari sponsor.
Aulia menjelaskan, kantornya memiliki sejumlah bagian penting di lantai 16-20 Wisma Kosgoro, misalnya bagian marketing communication yang ada di lantai 19. Dengan terbakarnya lantai tersebut, Aulia menduga banyak dokumen penting yang habis terlalap api.
Sempat masuk lift
Gadis kelahiran Jakarta ini juga menceritakan kepanikan karyawan saat asap mulai muncul di Wisma Kosgoro pada Senin sekitar pukul 18.00. Aulia yang sudah selesai bekerja sedang duduk di ruangannya di lantai 6.
Tanpa mendengar bunyi alarm kebakaran, seorang karyawan lain tiba-tiba datang ke ruangannya dan mengatakan ada kebakaran di lantai 16. Alhasil, semua karyawan yang ada di ruangan Aulia pun panik dan segera berlari ke luar ruangan.
"Ternyata, pas keluar ruangan, asap sudah lumayan tebal dan baru kedengaran bunyi alarm," tutur Aulia.
Saat itu, kata dia, sudah banyak karyawan yang berlarian turun dari gedung. Namun, ia masih melihat lift gedung dalam kondisi berfungsi. Sejumlah karyawan masih menggunakannya. Ia sempat ragu untuk memilih tangga darurat atau lift.
Akhirnya, karena melihat pintu lift masih terbuka dan banyak orang menggunakannya, ia pun menaiki lift itu. Beruntung, ia sampai di lantai dasar tanpa masalah. "Itu mungkin lift (yang turun) terakhir sebelum akhirnya enggak berfungsi lagi. Habis itu, karyawan pada lari keluar gedung," kata dia.
Diliburkan
Hari ini, semua karyawan di kantornya masih diliburkan karena kondisi gedung yang belum layak digunakan. Namun, ia belum mengetahui apakah kebijakan itu juga berlaku untuk kantor lainnya.
"Tadi pagi sudah dibilang untuk libur, tetapi kayaknya petinggi-petingginya tetap masuk untuk ngecek gedung," ujar dia.
Ia mengaku belum mengetahui kapan kantornya akan beroperasi kembali. Ia hanya berharap karyawan-karyawan di kantornya bisa bekerja lagi seperti biasa.
Seorang karyawan lain MRA Group, Qalbinur (26), menuturkan bahwa grup majalahnya sebetulnya berencana untuk pindah kantor ke Graha MRA di Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur. "Rencana pindah Juni 2015 mendatang," kata dia.
Bahkan, dia melanjutkan, rencana kepindahan itu makin santer ketika beberapa divisi kantornya sudah nyicil pindahan. "Mudah-mudahan lancar," ucap pria ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.