"Mereka minta print out, kita sih nurut aja. Mungkin besok sudah siap," kata dia, di Balai Kota, Selasa (16/3/2015).
Saefullah mengaku tak menyimpan curiga dengan sikap Badan Anggaran DPRD yang memutuskan menunda rapat hanya karena tidak adanya print out dokumen RAPBD 2015 versi Pemprov. Ia lebih memilih berpikir berpositif terhadap para wakil rakyat itu.
Namun demikian, Saefullah mengakui penundan rapat hanya karena tidak adanya print out dokumen tidak seharusnya terjadi. Karena, kata dia, Pemprov telah menyerahkan file RAPBD 2015 versi Pemprov sejak beberapa hari yang lalu.
"Datanya udah kita kasih. Harusnya kan bisa nge-print sendiri," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu. (Baca: Sekda DKI: Kami Sebenarnya Sudah Siap...)
Seperti diberitakan, rapat pembahasan bersama evaluasi Kemendagri terhadap RAPBD DKI 2015 ditunda. Penundaan rapat karena pihak TAPD tidak menyiapkan print out RAPBD DKI 2015 versi Pemprov.
"Kita tunda saja ya, Bapak-Ibu. Rapatnya mungkin bisa dilanjutkan besok ya, tunggu print out dari Pak Sekda ya, bisa kan, Pak?" tanya Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, beberapa menit setelah memulai rapat. Mendengar hal tersebut, Saefullah beserta jajarannya hanya mengangguk dan terdiam. Rapat pun ditunda hingga besok. Namun, Pras belum memastikan jadwal pasti dimulainya rapat. (Baca: Gara-gara "Print Out", Rapat Pembahasan APBD DKI 2015 Ditunda)
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak habis pikir mengapa DPRD DKI tidak memiliki dokumen print out RAPBD 2015. Padahal, lanjut dia, sebagian warga Jakarta sudah memiliki print out dokumen itu. File RAPBD diunggah khusus untuk membandingkan antara RAPBD DKI dengan RAPBD versi DPRD DKI di www.kawalapbd.org. Basuki juga sudah mengunggah dua dokumen RAPBD itu di website pribadinya, di www.ahok.org.
"Astaga, mereka kasihan banget sih tidak dikasih. Seluruh dunia juga bisa tahu kok, sudah dibuka kok dokumen kami," kata dia. (Baca: Ahok: Astaga, Kasihan Banget DPRD Tidak Punya "Print Out" RAPBD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.