Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dilaporkan ke Tuhan Saja Aku Siap Kok...

Kompas.com - 24/03/2015, 15:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan siap dilaporkan oleh DPRD DKI Jakarta terkait dokumen RAPBD DKI 2015 yang dianggap palsu. Sebelumnya, panitia hak angket mengaku telah menemukan bukti kesalahan-kesalahan Basuki yang dianggap sebagai tindak pidana.

"Dilaporkan ke Tuhan saja aku siap kok. (Ini) lapor polisi doang. He-he-he," kata Basuki tertawa, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015). 

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, DPRD DKI seharusnya juga menggunakan hak angketnya untuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Sebab, Kemendagri menerima serta mengevaluasi dokumen RAPBD yang dikirim Pemprov DKI. 

"Harusnya dia (DPRD) juga angketin Mendagri sekarang sebetulnya. Harusnya begitu, dong. Dia harus menggugat Mendagri, dong," kata dia. 

Bahkan, Basuki mengusulkan DPRD untuk menggugat Mendagri di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Dengan menggugat permasalahan ini ke sana, alasan pun akan diketahui, kenapa Mendagri justru mengevaluasi dokumen RAPBD yang dikirim DKI. Sebab, DPRD menilai dokumen RAPBD yang dikirim Pemprov DKI ke Kemendagri merupakan dokumen palsu.

"Berarti Mendagri ngaco dong, menerima (dokumen RAPBD) yang menurut tim angket (merupakan) versi palsu," kata Basuki. 

Menurut dia, salah satu alasan DPRD—untuk menolak penerbitan perda APBD 2015 karena hak angket yang bergulir—secara otomatis langsung gugur. Oleh karena itu, DPRD merekomendasikan DKI menggunakan pagu anggaran APBD-P 2014 senilai Rp 72,9 triliun. Pemutusan kebijakan APBD ini menjadi pertaruhan gengsi DPRD DKI.

"Makanya mereka sengaja buat jadi pergub karena gengsi hak angketnya tetap ada, gitu lho. Kalau enggak, alasan hak angketnya apa lagi? Ya enggak apa-apalah, namanya juga belajar demokrasi, kan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com