Menurut Ongen, panggilan akrab Sangaji, GMJ melakukan itu karena menganggap hasil survei yang menyatakan Basuki lebih didukung masyarakat adalah palsu.
"Mereka itu bilang survei kemarin yang unggulin Ahok (sapaan Basuki) enggak benar. Paling-paling dari warga Depok, begitu kata mereka. Nah sekarang ini dibuat mereka bentuk dukungan yang dari masyarakat Jakarta," tutur Sangaji usai menemui perwakilan GMJ di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Selasa (24/3/2015).
Sejauh ini, GMJ telah mengumpulkan 35.000 fotokopi KTP warga Jakarta yang mendukung hak angket. Ribuan fotokopi KTP itu dikemas ke dalam beberapa dus yang disertai berbagai dokumen pernyataan dukungan terhadap hak angket.
Sangaji menjelaskan, dengan menyerahkan fotokopi KTP dan surat pernyataan mendukung hak angket untuk lengserkan Ahok, GMJ ingin menunjukkan bahwa penolakan benar-benar dari warga DKI langsung.
Mereka pun berjanji kepada Sangaji untuk mengirim dokumen tambahan lainnya hingga pekan depan, tepatnya saat paripurna hasil angket. Total surat penolakan dan dukungan terhadap hak angket ditargetkan sebanyak 500.000.
Sebelumnya, salah satu lembaga survei Populi Center merilis hasil penelitiannya bahwa Ahok masih didukung oleh mayoritas warga DKI. Kepercayaan masyarakat kepada Ahok juga masih jauh lebih tinggi dibanding ke DPRD. Indikatornya adalah masalah APBD dan anggaran siluman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.