Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjaga kedatangan Basuki di Tanah Abang. Namun, kondisi Jalan Jati Baru dan Jalan Kebon Jati yang sempat rapi menjadi macet akibat banyaknya jalan yang ditutup untuk akses Basuki.
Klakson motor dan mobil saling bersahutan. Para pengendara motor dan mobil pun meminta petugas Satpol PP segera membuka akses jalan yang mereka tahan.
"Ini apaan sih macet banget, si Ahok datang aja ribet banget, dijagain sampai segitunya. Perasaan dulu Jokowi adem ayem, enggak begini," keluh salah seorang sopir mikrolet, di Jalan Jati Baru, Rabu (15/4/2015).
"Tunggu sebentar, Pak, ini ada Gubernur mau lewat," kata petugas Satpol PP yang berjaga.
Kedatangan Basuki memang membuat suasana kawasan Blok G Tanah Abang yang sehari-hari lalu lintasnya macet menjadi lebih macet. Terlebih lagi, sang Gubernur memilih untuk berjalan kaki dari Stasiun Tanah Abang menuju Blok G.
Selain itu, banyaknya pejabat yang mendampingi Basuki juga membuat petugas Dinas Perhubungan Transportasi (Dishubtrans) dan Satpol PP lebih lama menahan laju kendaraan yang melintas di sana.
Para warga, pedagang, dan petugas kebersihan juga banyak yang menghampiri orang nomor satu di Ibu Kota itu untuk meminta foto bersama. Padahal, saat Basuki datang, kawasan Blok G bersih dari PKL dan angkutan kota yang mengetem.
Namun, pemandangan nyaman itu dapat dirasakan hanya sekitar 10 menit. Ketika Basuki meninjau ke dalam Blok G, kawasan Tanah Abang kembali semrawut. Di sekitar lokasi kedatangan Basuki, Dishubtrans DKI mengerahkan tiga mobil derek. Petugas pengatur lalu lintas juga bersiaga mengatur lalu lintas di kedua ruas jalan tersebut.
"Dulu Jokowi ke sini macet karena dia bawa buku, bagi-bagi buku. Enggak tahu Ahok bawa apaan. Ribet kayak begini ya," ujar salah seorang pedagang.
Mengenai pengamanan Basuki yang ketat, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, hal ini masih tergolong wajar. "Aman kok, tidak ada yang membahayakan. Ini sudah sewajarnya," ujar Kukuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.