Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tawarkan KPU Pindah Kantor ke Sunter

Kompas.com - 20/04/2015, 20:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana ingin membangunkan kantor baru untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Lokasinya berada di Sunter, Jakarta Utara.

Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menilai, Kantor KPU DKI yang saat ini beralamat di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat memiliki kapasitas yang terbatas.

"Dengan kondisi seperti sekarang kan tidak layak, ya mau tidak mau harus direnovasi gedungnya. Kami akan evaluasi. Kalau lebih strategis di sana (Sunter) kan, lebih enak, lebih gede, lebih longgar," kata Djarot, di Balai Kota, Senin (20/4/2015).

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU DKI Soemarno mengaku bahwa pihaknya akan mempertimbangkan tawaran itu. Namun ia menilai lokasi yang ada saat ini lebih strategis dibanding lokasi yang baru.

"Bukan menolak, cuma kami mempertimbangkan lokasi yang sekarang dari segi aksesibilitas itu cukup strategis. Kalau dipindah ke Sunter akan ada banyak kendala," ujar Soemarno.

Soemarno menilai kemungkinan besar kendala yang akan dihadapi adalah banjir. Sebab bukan rahasia lagi, Sunter merupakan kawasan yang rawan banjir. Apalagi, kata dia, Pilkada DKI 2017 kemungkinan besar akan digelar pada sekitar Februari yang biasanya menjadi puncak musim hujan.

"Jalan ke sana kan sering kali banjir, bisa dibayangkan pas kita volume kegiatan dengan intensitas yang tinggi, tiba-tiba bencana alam terjadi. Karena itu, kami tetap menginginkan tempat yang sekarang," ujar dia.

Saat ini, lokasi Kantor KPU berada tepat di sebelah Kantor Kelurahan Gambir. KPU DKI pernah meminta agar Pemprov DKI memindahkan Kantor Kelurahan Gambir ke tempat lain. Alasannya, untuk memperbesar lahan Kantor KPU. Namun permintaan itu ditolak karena kantor kelurahan tersebut baru saja direnovasi dengan dana mencapai Rp 600 miliar pada 2013 yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com