Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Lurah Cikini...

Kompas.com - 05/05/2015, 10:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah Cikini, Marini Siri Indaswiri, mengaku dilema soal keberadaan kandang burung di atas turap Kali Ciliwung, RT 10 RW 03, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Pasalnya, para warga menyebut adanya kandang burung tersebut sebagai salah satu penyalur hobinya dan menghindari tawuran yang kerap kali terjadi di wilayah tersebut.

"Jadi dilema juga ya," kata Marini, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2015).

Sekretaris Kelurahan Cikini, Hamdani, mengatakan, turap Kali Ciliwung tidak diperuntukkan membangun bangunan sehingga kandang burung tersebut dianggap ilegal.

"Sebenarnya enggak boleh, nanti cepat diimplementasikan. Biar orang sama Satpol PP mengontrol ke sana," kata Hamdani.

Hamdani berjanji akan melakukan razia. Razia tersebut akan dilakukan secara gabungan bersama petugas dari Sudin Peternakan, Kecamatan Menteng, dan Satpol PP. Kendati demikian, pihaknya sudah berusaha untuk mengontrol keadaan unggas di sana. Salah satunya dengan memberikan surat mengenai kesehatan unggas per tanggal 20 April 2015.

"Ini kan berkaitan dengan kesehatan masyarakat juga. Kita juga sudah kerja sama dengan RS PGI Cikini untuk kesehatan masyarakat di sana terkait adanya unggas-unggas," ucap Hamdani.

Hamdani menuturkan, untuk lebih tertib, ia berharap ada peran RT dan RW yang tegas di wilayah tersebut sehingga bisa tercipta lingkungan yang bersih. "Hal-hal gitu biar RT dan RW yang harus aktif dulu," ucap Hamdani.

Hamdani melanjutkan, untuk mengalihkan anak-anak muda dari tawuran dan memelihara burung di turap Kali Ciliwung, pihak kelurahan akan lebih mengaktifkan forum anak muda.

"Saya punya wacana ke depan banyaknya aktivitas forum-forum perkumpulan. Kalau ada apa-apa, nanti kita undang mereka. Biar selalu diayomi. Biar dekat dengan kita," ucap Hamdani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com