Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Hasil Tes Urine Positif, Pejabat DKI yang Baru Dilantik Segera Diganti

Kompas.com - 18/05/2015, 13:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika menegaskan, para pejabat eselon III dan IV yang hari ini baru saja dilantik bisa saja langsung dicopot dari jabatannya apabila tes urine yang mereka lakukan hari ini hasilnya positif menggunakan narkoba.

"Kalau ada yang positif, kita ganti, langsung. Tes urine ini untuk menunjukkan bahwa semua sehat," ujar Agus di Balai Kota, Senin (18/5/2015).

Secara total, ada 649 pejabat yang melakukan tes urine setelah pelantikan hari ini. Hasil tes urine ditargetkan keluar dalam waktu tiga hingga empat hari.

Agus menjamin tidak ada pejabat yang bisa melarikan diri dari pelaksanaan tes urine. Jika ada pejabat yang mencoba kabur, Badan Kepegawaian Daerah akan mengetahui dan akan mengejar pejabat tersebut. [Baca: Ahok Mendadak Perintahkan Tes Urine, PNS Kabur Diancam Dikejar]

"Pasti kita kejar. Kita punya daftar namanya. Nanti kan dari BNN (Badan Narkotika Nasional) kasih daftar ke kita. Kalau ada yang enggak, kita kejar pastinya," ujar Agus.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali memerintahkan kepada 649 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov DKI melakukan tes urine. Tes urine ini untuk mengetahui apakah para pejabat yang baru saja dilantik ini terindikasi menggunakan obat-obatan terlarang atau tidak.

Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta Sapari Partodiharjo langsung mengambil alih standing microphone di atas panggung pelantikan.

"Bapak dan ibu pejabat eselon III yang baru dilantik untuk tinggal di tempat melaksanakan urine. Kami akan pisahkan bapak ibu eselon III dan IV, ingat, tidak boleh meninggalkan tempat," kata Sapari, di halaman Balai Kota pagi.

Para pejabat eselon III dan IV yang sudah berhamburan pun terlihat berlari kecil menuju lokasi pelantikan. Para pejabat yang tadinya sibuk melayani ucapan selamat dan berfoto dari rekan-rekannya langsung kembali serius untuk berbaris rapi di depan panggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com