Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Jamin PKL Lenggang Jakarta Mampu Raup Rp 12 Juta Tiap Bulan

Kompas.com - 22/05/2015, 20:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan program penertiban pedagang kaki lima (PKL) melalui Lenggang Jakarta, di Tamann Eks IRTI Monas, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakini pusat kuliner Lenggang Jakarta dapat menarik minat warga Jakarta. Sebab banyak variasi kuliner yang dijajakan di sana serta sudah dijamin higienis serta kebersihannya.

Sehingga ia meyakini pedagang kaki lima (PKL) Lenggang Jakarta dapat meraup banyak keuntungan dengan berdagang di sana. 

"Saya yakin dan jamin pedagang di sini, bisa dapat omzet Rp 10-12 juta tiap bulannya," kata Basuki, saat meresmikan Lenggang Jakarta di Taman Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2015). 

Selain itu, lanjut dia, pedagang kini tak perlu khawatir lagi untuk membayar banyak setoran kepada oknum tertentu. Sebab, pedagang hanya dikenakan retribusi untuk kebersihan saja, sekitar Rp 4.000 tiap harinya.

Penarikan retribusi juga dilakukan secara non tunai atau autodebet. Pedagang juga tidak dikenakan biaya sewa kios yang disediakan PT Anggada Putera Rekso Mulya.

"Kalau dulu, pedagang harus bayar oknum kebersihan Rp 20.000, oknum kelurahan Rp 20.000, bayar listrik Rp 20.000, sewa kios Rp 60.000 perhari, sudah keluar berapa untuk setoran preman itu. Sekarang tidak ada lagi yang seperti itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI berani menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk membantu 200.000 pedagang kecil yang ada di Jakarta.

Hitungannya, tiap pedagang mendapat modal sebesar Rp 5 juta. Bahkan Basuki langsung memberi bantuan modal senilai total Rp 52 juta kepada 52 pedagang Lenggang Jakarta.

Basuki mengatakan, sejak soft launching pada 17 April 2015, tidak semua pedagang sudah langsung berjualan.

Dari 339 pedagang, hanya 52 pedagang yang memilih terus berdagang meski sepi pengunjung. Basuki menggunakan uang operasional miliknya untuk membantu para pedagang yang berkomitmen tetap berjualan, meski baru soft launching.

"Buat pedagang yang sudah berdagang berdarah-darah saat sepi, saya mau ganti masing-masing Rp 1 juta buat 52 pedagang. Pokoknya mau kasih semangat," ujar Basuki. 

"Saya pikir kasih Rp 1 juta tiap pedagang, ada 339 pedagang sudah Rp 300 juta. Pas saya lihat semalam, ternyata cuma 52 pedagang. Puji Tuhan, Alhamdulillah," kata Basuki.

Adapun dari 339 PKL yang telah terdaftar di Dinas KUMKMP DKI, sebanyak 329 PKL telah diverifikasi dan mengikuti pelatihan.

Sementara sisanya 10 pedagang masih terus harus melakukan pelatihan susulan pada bulan Juni mendatang.

Sedangkan jumlah PKL yang sudah melapor dan menandatangani kontrak serta menempati kios sebanyak 302 PKL dengan rincian 126 pedagang kuliner dan 176 pedagang non kuliner (suvenir).

Seluruh transaksi penjualan di lingkungan Lenggang Jakarta wajib menggunakan sistem kartu non tunai, kini baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri.

Fasilitas umum yang tersedia di Lenggang Jakarta seperti dua unit toilet, mushala, rumah betawi, ATM, CCTV, free Wifi, ruang ibu menyusui, dan lain-lain.

Nantinya Lenggang Jakarta akan beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. Khusus akhir pekan, Lenggang Jakarta beroperasi hingga puku 24.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com