Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Mengusik Ketenangan Penyewa Lapak PKL Monas

Kompas.com - 26/05/2015, 17:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan para pengunjuk rasa di Balai Kota, Selasa (26/5/2015) siang tadi,  merupakan oknum penyewa lapak di Monumen Nasional (Monas).

Tak hanya itu, lanjut Basuki, oknum yang berunjuk rasa adalah pedagang yang memiliki lebih dari satu kios di Monas. Ia menjamin hanya sepertiga peserta demonstrasi yang benar-benar pedagang. Sisanya adalah para pemilik lahan. 

"Saya mengusik ketenangan mereka," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/5/2015). 

Basuki menjelaskan, penertiban PKL melalui "Lenggang Jakarta" ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dagangan dan makanan yang dijajakan di Monas. Selama ini, wisatawan domestik serta internasional tidak berani membeli dagangan di Monas. Dengan "Lenggang Jakarta" ini, Basuki menjamin kualitas serta higinitas kuliner yang dijajakan 339 pedagang.

Meski telah terdaftar oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI, para pedagang akan tetap dikawal ketat agar tidak ada pengalihan kios ke pihak ketiga. "Kami akan kontrol terus," kata Basuki. 

Sebelumnya ratusan PKL serta tukang sapu di Monas menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota, Selasa siang ini. Aksi demo mereka juga digawangi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI).

Mereka memprotes kebijakan Basuki untuk mengadakan "Lenggang Jakarta" di Monas. Terlebih, tak semua PKL ditampung di "Lenggang Jakarta". Mereka merasa kecewa karena tidak mendapat kios di program yang dibiayai Rekso Group itu.

"Kami kecewa atas keputusan Ahok (Basuki) yang semena-mena. Jangan singkirkan kami, PKL bukan koruptor BLBI, PKL bukan maling. Turunkan Ahok tidak pantas jadi Gubernur," seru salah seorang pengunjuk rasa sambil berteriak meminta Basuki keluar dari ruangannya untuk menemui mereka.

Mereka juga membawa spanduk dengan beragam tuntutan. Seperti Jangan Gusur PKL Monas, PKL Monas Bukan Koruptor", PKL Bukan Pengedar Narkoba, Satpol PP Jangan Kejar-Kejar Kami, Ahok Pulang Sana ke Belitung, Ahok Bukan Pemimpin, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com