Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Wrangler Pemilik STNK dan SIM Terbitan Kodam Jaya Ditilang Polisi

Kompas.com - 08/06/2015, 19:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pengemudi Jeep Wrangler dihentikan polisi di Jalan Letjen S Parman pada Senin (8/6/2015) siang. Saat diminta menunjukkan surat-surat kendaraan, ia justru mengeluarkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan surat izin mengemudi (SIM) terbitan Kodam Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut. Ia menjelaskan, mobil bernomor polisi B 1326 RFD itu bukanlah mobil dinas. Dengan demikian, seharusnya mobil itu disertai STNK keluaran kepolisian.

Pengemudinya pun seharusnya memiliki SIM resmi, bukan terbitan Kodam Jaya. "Jadi karena tidak dapat menunjukkan STNK dan SIM sesuai ketentuan, pengemudi itu pun ditilang," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya.

Iqbal menjelaskan, sebetulnya STNK bisa saja diterbitkan oleh Kodam Jaya. Namun, terbitan itu khusus untuk mobil dinas TNI. Bila bukan mobil dinas, maka kendaraan itu perlu dicurigai.

"Makanya mobil ini akan kami selidiki dulu, benarkah itu ada untuk keperluan-keperluan lainnya atau tidak," kata Iqbal.

Adapun pengemudi mobil tersebut diketahui berinisial HS (47). Awalnya, ia diberhentikan polisi karena pelat nomor yang mencurigakan.

Polisi menduga, pelat yang terpasang bukan keluaran resmi dari Korlantas Polri. Pelat tersebut palsu, dikeluarkan oleh pengusaha pelat pinggir jalan. Saat diminta menunjukkan surat-surat, HS malah mengeluarkan STNK dan SIM terbitan Kodam Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com