Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Uang Harian Anggota Dewan Terlalu Kecil

Kompas.com - 10/06/2015, 16:02 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi D Bidang Pembangunan, Prabowo Soenirman, menilai, uang harian yang didapat anggota Dewan ketika melakukan kunjungan kerja terlalu kecil sebab tidak cukup memenuhi kebutuhan mereka selama melakukan kunjungan kerja.

"Terlalu kecil karena itu untuk makan tiga kali dan transportasi dalam kota saja. Belum kalau kita bawa sopir sendiri," kata Prabowo ketika dihubungi, Rabu (10/6/2015).

Prabowo mengatakan, Kesekretariatan Dewan tidak memberikan biaya tambahan apabila anggota Dewan membawa sopir pribadi. Karena itu, kata dia, anggota Dewan harus menombok agar bisa memenuhi kebutuhannya selama kunjungan kerja.

Meski menilai uang harian terlalu kecil, Prabowo tidak mau menyebut besaran ideal uang harian yang diterimanya. Dia mengatakan, meskipun uang harian tidak mencukupi, kegiatan kunjungan kerja tetap harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

"Idealnya kita enggak berani bilang, nanti dibilang banyak tuntutan," ujar Prabowo.

Prabowo yang masuk dalam anggota Komisi D sedang melakukan kunjungan kerja ke Bogor. Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1831 Tahun 2013, untuk perjalanan menuju Bogor, masing-masing anggota Dewan mendapat uang harian sebesar Rp 430.000. Uang harian yang didapat anggota Dewan sudah meliputi uang makan, uang saku, dan transportasi lokal.

Selain menuju Bogor, beberapa komisi lain melakukan kunjungan kerja ke Bandung dan juga Batam. Anggota yang ke Bandung mendapat uang harian sebesar Rp 430.000, sementara anggota Dewan yang ke Batam mendapat uang harian sebesar Rp 370.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com