Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Tito: Masalah Perut Bukan Pembenar Aksi Anarkistis

Kompas.com - 23/06/2015, 13:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nada bicara Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian sedikit meninggi saat berkomentar soal aksi anarkistis pedagang kaki lima (PKL) Monumen Nasional. Salah satunya soal menjadikan urusan "mencari makan" sebagai alasan aksi.

"Saya paham ini masalah perut, tetapi masalah perut ini tidak bisa menjadi alasan pembenar dalam pelanggaran hukum, apalagi melakukan perusakan," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Tito menjelaskan, langkah hukum akan terus dilanjutkan untuk menyelesaikan masalah ini. Salah satunya dengan mencari auktor intelektualis atau otak di belakang penyerangan ini. "Apabila nanti kemudian ada auktor intelektualisnya, akan kami lacak. Saya sangat prihatin bahwa ini masalah perut, tetapi ini masalah hukum, saya harus tegakkan," kata Tito.

Tito menambahkan, di Indonesia, termasuk Jakarta, tidak ada penyelesaian yang dilakukan dengan menggunakan main hakim sendiri, apalagi dengan cara merusak dan membakar fasilitas umum.

Saat ini, untuk menjaga kawasan Monas, pihaknya mengerahkan 200 personel, yang terdiri dari 100 polisi biasa dan 100 personel Brimob. Penempatan personel tersebut akan ditinjau kembali setelah proses hukum pelaku perusakan berjalan.

Seperti diberitakan, Sabtu (20/6/2015) lalu, ratusan PKL menyerang petugas satpol PP yang sedang berjaga di Pintu Timur Monas. Dalam penyerangan tersebut, sejumlah fasilitas berjualan di kawasan kuliner Lenggang Jakarta di kawasan Monas dirusak.

Selain itu, enam sepeda motor dan satu mobil operasional milik satpol PP tak luput dari serangan PKL. Dua orang ditahan karena merupakan pelaku perusakan, sedangkan satu orang yang menjadi provokator dilepaskan karena tengah hamil 6 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com