Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Cipete, Guru-guru Sekolah Perancis Sibuk Gendong Siswa

Kompas.com - 25/06/2015, 13:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebakaran melanda dua rumah dan tiga kios pedagang di Jalan Haji Junaedi, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2015). Lokasi kejadian itu dekat dengan Sekolah Internasional Perancis, Lycee International.

Saat api mulai membara, siswa-siswa sekolah tersebut berhamburan keluar dari sekolah yang terletak di Jalan Asem 2, Cipete Selatan, tersebut. Mereka berbaur dengan warga yang sudah sedari awal menyadari kebakaran.

Saat pemadam kebakaran sedang bekerja, tampak guru-guru sekolah itu sibuk menggendong para siswa. Dengan bahasa Perancis, sebagian lagi mencegah siswa-siswanya mendekati kebakaran.

Raut muka mereka tampak cemas. Saat api bisa dipadamkan, para guru pun meminta siswa segera masuk kembali ke dalam kelas.

Menurut saksi mata, Sugeng (55), api berasal dari sebuah kios penjual bubur ayam. Ia mengatakan, sebuah ledakan terjadi ketika pedagang sedang mengganti gas. "Dari ledakan gas (kebakarannya) dari warung bubur, lalu api menyebar ke warung-warung lainnya," ujar dia.

Peristiwa itu mengakibatkan dua pemilik rumah mengalami luka bakar. Mereka adalah Lita (30) dan Hari (35). Keduanya dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Peristiwa kebakaran terjadi pada pukul 10.00 WIB. Kemudian, 16 unit mobil damkar meluncur untuk memadamkan api. Api baru bisa dipadamkan sekitar dua jam kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi diduga mencapai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com