Menurut sosiolog Musni Umar, keterpaksaan dan tekanan hidup membuat seorang anak yang seharusnya bisa mengembangkan diri dengan baik jadi tidak bisa belajar dan hidup di lingkungan yang tidak sehat.
Musni mengimbau masyarakat tidak lagi mengaitkan anak jalanan dengan segala hal yang buruk. Anak jalanan juga bisa berprestasi jika ada yang membantu dan selalu memberikan semangat. Contoh nyata anak jalanan yang berprestasi adalah Dzulfikar Akbar Cordova alias Dodo yang diterima di Universitas Indonesia (UI).
"Pada hakikatnya, mereka jadi anak jalanan karena kondisi orangtua mereka miskin, tidak ada yang peduli terhadap mereka. Kalau pemerintah tidak turun tangan, tidak ada perusahaan-perusahaan, komunitas, atau kelompok apapun yang tergerak untuk mengangkat mereka, maka mereka akan jadi gepeng (gelandangan dan pengemis) seumur hidup mereka," kata Musni kepada Kompas.com, Jumat (31/7/2015).
Menurut Musni, rata-rata anak jalanan tidak bisa bangkit sendiri tanpa bantuan orang lain. Lingkungan yang membuat seorang anak menjadi anak jalanan sudah sangat berakar pada kehidupannya sehari-hari.
Sejak kecil, orangtua mengajak anaknya untuk meminta-minta. Saat anak itu tumbuh besar, dia akan disuruh melakukan hal yang sama seperti orangtuanya lakukan dulu.
Berangkat dari kebiasaan sehari-hari seperti itu, akan timbul cara pikir dan budaya di mana mereka tidak akan berpikir sama sekali untuk mengubah nasib mereka. Pengaruh teman-teman sesama anak jalanan juga memperkuat budaya hidup sebagai anak jalanan di antara mereka.
"Kita ini hidup kalau kita ada di lingkungan yang baik-baik akan jadi baik. Kalau di lingkungan pengemis, akan jadi pengemis. Itulah manusia. Sangat dipengaruhi oleh lingkungan," tutur Musni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.