Kegeramannya ini diungkapkan Basuki ketika menggelar rapat pimpinan (rapim) bersama Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faizal.
"Pak Yusmada, tolong trotoarnya diperhatikan. Itu trotoar yang di Thamrin-Sudirman masih bolong-bolong, somplak-somplak semua trotoarnya," kata Basuki dengan nada tinggi, di Balai Kota, Senin (10/8/2015).
Ia mengaku malu melihat buruknya perawatan trotoar di jalan protokol tersebut. Padahal, lanjut dia, trotoar di jalan utama Jakarta jadi contoh bagi trotoar di ruas jalan lainnya.
Akibat trotoar yang bolong-bolong itu, Basuki kena tegur Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi beberapa waktu lalu.
"Apa itu ngerjain trotoarnya nipu? Saya tuh malu ditegur sama Bu Menlu? Disuruh beresin trotoar di Thamrin-Sudirman," kata Basuki lagi.
Trotoar di sepanjang jalur protokol itu juga telah dipercantik dengan pot-pot bunga yang dipasang Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Sayangnya, kondisi tersebut tidak diiringi dengan perbaikan trotoar di sana sehingga tidak ada nilai keindahan di sepanjang ruas jalan protokol.
Di samping itu, ia juga menyoroti sejumlah proyek Penunjukan Langsung (PL) Dinas Bina Marga DKI yang nilainya di bawah Rp 200 juta.
Ahok, sapaan Basuki, menilai proyek tersebut banyak yang dikebut pengerjaannya demi mengejar penyerapan anggaran.
"Sekarang coba lihat, habis (setelah) recycling (tambal ulang jalan), langsung borongan tunjuk langsung kegiatan lain, kayak pengecatan kantin. Tetapi, coba kita lihat trotoar di Jakarta bagus enggak," ujar Basuki dengan kesal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.