Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi Jokowi, Ahok Bakal Buka Balai Kota untuk Umum

Kompas.com - 18/08/2015, 20:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuka Balai Kota untuk umum. Namun, Balai Kota tidak dibuka secara bebas setiap hari, tetapi hanya setiap Sabtu dan Minggu. 

"Supaya rakyat bisa menikmati, boleh enggak sih mereka duduk-duduk di sini (Balai Kota) menikmati? Boleh. Kenapa sih untuk rakyat enggak boleh? Tetapi, rakyat harus tahu diri dan tahu aturan," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (18/8/2015). 

Meski demikian, tidak semua ruangan dapat dibuka untuk umum. Warga tidak bisa masuk ke dalam ruang kerja Gubernur yang terletak di lantai dasar dan ruang kerja Wakil Gubernur di lantai 2.

Sementara itu, warga bisa melihat-lihat ruang tamu, ruang transit tamu, serta ruang foto di mana terdapat foto-foto para wali kota serta gubernur yang pernah memimpin Jakarta. 

Selain itu, warga bisa melihat Balairung, yang biasanya digunakan Gubernur untuk menandatangani perjanjian kerja sama maupun wawancara dengan wartawan.

Di sisi sebelah kanan Balairung, terdapat ruang Tim Pembebasan Urusan Tanah (TPUT) yang juga bisa dikunjungi warga. Sementara itu, di sisi kiri Balairung, warga bisa berkunjung ke ruang rapat pimpinan (rapim).

Ruangan ini biasanya dipergunakan Gubernur untuk memimpin rapim bersama para pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI serta rapat bersama duta besar negara sahabat. 

Di lantai satu, warga bisa berkunjung ke ruang utama Balai Kota, yakni Balai Agung. Basuki biasa menggunakan Balai Agung untuk melantik pejabat eselon, memberi pengarahan kepada PNS DKI, serta menerima kunjungan anak-anak sekolah.

Wisata Balai Kota, lanjut Basuki, akan dilengkapi dengan fasilitas showroom (ruang pameran) Jakarta Smart City di lantai tiga.

Ruangan ini memamerkan teknologi CCTV yang telah terpasang di hampir semua sudut Ibu Kota.

"Nanti mereka bisa lihatin Monas dari sini. Makanya, saya ingin buka Balai Kota (untuk umum). Saya kan lagi bangun smart city nih, jadi masyarakat kayaknya perlu tahu, seperti apa sih Jakarta kalau dilihat secara langsung. Tetapi, kalau sekalinya masuk, mereka buang sampah sembarangan, ya enggak bisa," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Wacana membuka Balai Kota sebagai tujuan wisata terinspirasi dari Presiden Joko Widodo yang membuka kawasan Istana Kepresidenan bagi warga. Pada peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 RI kemarin, 70 persen undangan yang hadir di Istana Merdeka adalah masyarakat biasa.

"Pak Jokowi juga yang pertama kasih izin PKL masuk Monas. Awalnya, kami ingin mereka masuk Monas, kalau ada 1.000 orang jualan di Monas kan bagus. Tetapi, ternyata nggak bisa, tanggung jawabnya mereka enggak ada. Mereka itu suka seenaknya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com