Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Pembebasan Lahan di Dinas Pertamanan DKI Baru Terserap Rp 44 Miliar

Kompas.com - 07/09/2015, 14:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI baru menyerap anggaran 3,94 persen pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2015. Terhambatnya serapan anggaran di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI disebabkan karena pembebasan lahan untuk ruang terbuka hijau (RTH).

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati mengungkapkan anggaran pembebasan lahan baru terserap Rp 44 miliar.

"Anggaran pembebasan lahan yang disediakan itu ada Rp 2, 3 triliun. Tadi sih (baru terserap) Rp 44 miliar," kata Ratna, seusai mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) Gubernur, di Balai Kota, Senin (7/9/2015).

Untuk pengadaan serta pembebasan lahan, Ratna mengungkapkan harus melakukannya sesuai dengan Undang-Undang (UU) No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Salah satunya dengan menyertakan Surat Keputusan (SK) Penetapan Gubernur untuk pembebasan lahan.

Pada Jumat (4/9/2015) lalu, Basuki baru mengeluarkan SK Penetapan Gubernur untuk pembebasan lahan di 38 lokasi.

Di tiap lokasi pembebasan lahan, lanjut dia, harus ada SK Penetapan Gubernur. Yakni sesuai aturan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Adapun proses pembebasan lahan dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI kemudian diproses ke Dinas Penataan Kota DKI diproses ke Gubernur DKI untuk penerbitan SK Penetapan Gubernur.

"Selanjutnya ke BPN dan memang harus ada SK Gubernurnya. Kami juga harus bikin SKT (surat keterangan tanah) ke BPN dan kami minta uangnya ke BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) untuk proses pembayaran," kata Ratna.

Baru sekitar enam lahan yang telah dibebaskan. Kemudian ditambah 38 lahan yang akan dibebaskan, totalnya menjadi 41 lahan.

"Memang proses (penerbitan) SK Penetapan Gubernur itu banyak dan baru selesai Jumat kemarin. Kata Pak Gubernur, tidak boleh ada sisa anggaran pembebasan lahan," kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com