Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hibah DKI untuk TNI-Polri Dinilai Tak Tepat

Kompas.com - 15/09/2015, 17:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Jakarta mengkritik penggelontoran anggaran miliaran rupiah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI sebagai dana hibah untuk TNI dan Polri. Selain tidak bernilai urgen, pengalokasian anggaran tersebut dinilai tidak tepat. Hal ini mengingat TNI dan Polri adalah dua institusi yang telah mendapat alokasi anggaran khusus dari pemerintah pusat.

Hal itu disampaikan anggota Fraksi Demokrat-PAN, Bambang Kusumanto, saat membacakan pandangan fraksinya dalam penyampaian pandangan fraksi-fraksi terhadap penyampaian pidato pertanggungjawaban Gubernur DKI untuk pelaksanaan APBD 2014 di Gedung DPRD, Selasa (15/9/2015).

"Diperlukan informasi dan data yang memadai sehingga anggaran dana hibah dapat digunakan dan tidak tumpang tindih dengan alokasi anggaran yang sudah berjalan di kedua institusi tersebut," kata Bambang.

Menurut Bambang, pemberian dana hibah untuk TNI dan Polri seharusnya mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek pertama ialah terkait landasan hukum. Setiap pengelolaan anggaran hibah memiliki aturan dan mekanisme sendiri. Setelah itu, aspek prioritas, yang dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan di bidang lain, terutama di pendidikan dan kesehatan.

"Jika aspek-aspek tersebut memadai, dana hibah merupakan sebuah keniscayaan yang perlu diberikan," kata Bambang.

Data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta menyebutkan, pada tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menggelontorkan dana hibah kepada tujuh institusi militer, ditambah dengan satu institusi kepolisian.

Kepala BPKAD Heru Budi Hartono mengatakan, dana hibah itu dibutuhkan untuk memastikan fasilitas dan perlengkapan untuk mengamankan Ibu Kota, khususnya ketika terjadi huru-hara.

"Kalau ada kejadian luar biasa di Jakarta yang berkewajiban mengamankan daerah ya Gubernur. Makanya, kami mencoba mengantisipasi dengan memberikan fasilitas tambahan bagi beberapa institusi," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta.

Heru mengatakan, dana hibah tersebut diberikan oleh Pemprov DKI sesuai dengan proposal yang diajukan. "Dana hibah ini kan termasuk dalam pengeluaran di APBD DKI 2015 untuk bantuan sosial. Besarannya ya tergantung dengan anggaran dan kebutuhan mereka," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com