Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prihatin Ya, Pasar Palapa Itu Pasar Onderdil, Padahal Mereka Jual Sayur"

Kompas.com - 16/09/2015, 14:10 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembina Paguyuban Pedagang Pasar Karang Anyar, Rahmat RM menyatakan keprihatinannya atas rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merelokasi pedagang pasar Karang Anyar yang berlokasi di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Barat.

Rencana para pedagang akan dipindahkan ke beberapa pasar seperti Pasar Palapa, Pasar Rajawali, dan Pasar Kartini yang juga berada di Jakarta Pusat.

"Prihatin ya, Pasar Palapa itu sendiri (pasar) onderdil padahal mereka jual sayur, jual bumbu," kata Rahmat ketika ditemui di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (16/09/15).

Menurut dia, alasan pertama yang membuatnya prihatin dengan rencana relokasi tersebut adalah karena kondisi Pasar Rajawali tidak layak akibat sudah tujuh tahun tidak ditempati.

Selain itu, kata dia, Pasar Kartini yang juga menjadi rencana relokasi pun ternyata sudah tidak dapat menampung pedagang yang ditertibkan. (Baca: Pedagang Pasar Karang Anyar: Kita Turuti Dulu Perintah Pemerintah)

"Alasan kedua, bahwa bukan PD Pasar Jaya yang pegang (pasar) ini, yang pegang adalah pemborong. Nah kalau mereka harus tempati lahan bayar Rp 30-40 juta dari mana mereka dapetkan itu? Dan PD Pasar Jaya enggak mau tahu persoalan itu, camat lurah enggak mau tau. Cuma suruh ke sana enggak pernah diantar," ucap Rahmat.

Dua hal itulah yang membuat miris Rahmat, meskipun begitu ia telah mengimbau pedagang untuk menghindari terjadinya benturan dengan pihak pemerintah.

"Kan kasihan teman-teman, kalau kita ikuti ego tadi kita perang di lapangan," kata Rahmat. Menurut dia, saat ini, kondisi hampir 500 pedagang pasar yang lapaknya ditertibkan sangat memprihatinkan dan tidak kondusif di dalam Pasar Jaya Karang Anyar.

Ia juga berencana untuk memanggil anggota Dewan baik eksekutif maupun legislatif guna meninjau langsung kondisi terkini Pasar Karang Anyar. (Baca: Pembongkaran Pasar Terus Berlangsung, Jalan Raya Karang Anyar Ditutup)

"Kita terpaksa umpel-umpelan di dalam (Pasar Jaya Karang Anyar). Enggak bisa lagi di jalan, tetapi kita akan panggil anggota dewan eksekutif, legislatif melihat kondisi real pasar karanganyar memang tidak layak kondisinya, daya tampungnya, segala macam," kata dia.

Rahmat juga menyampaikan harapan para pedagang Pasar Karang Anyar untuk bisa tetap berjualan di sekitar Jalan Karang Anyar.

"Tiba-tiba Ahok (Gubernur DKI) menyuruh balik lagi ke jalan, dibangun pasar dulu deh. Maunya kayak gitu kita," kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com