"Kalau kemarin terlambat ditangani dokter, bisa diamputasi," kata Tonin seusai penundaan sidang putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Menurut Tonin, benjolan tersebut mulai muncul pada sekitar awal Juli 2015, tepatnya saat Udar mulai menjalani penahanan di LP Cipinang, Jakarta Timur.
Sebelumnya, ia diketahui ditahan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. "Kata dokter penyebabnya karena terkena bakteri yang ada di situ," kata Tonin.
Dia mengatakan, benjolan tersebut dari hari ke hari bertambah parah karena adanya penyakit gula, darah tinggi, dan kolesterol yang diidap Udar.
Hingga akhirnya, pada sekitar akhir Juli, keluarga meminta agar ia dirawat di RS Metropolitan Medical Center. "Karena dokter ahli penanganan penyakit gula adanya di RS MMC," ujarnya. Perawatan masih dilakukan sampai saat ini. (Baca: Sidang Vonis Udar Pristono Ditunda)
Menurut Tonin, selama perawatan, Udar telah menjalani dua kali operasi untuk menghilangkan benjolan tersebut. Dalam waktu dekat, ia akan segera menjalani operasi yang ketiga.
Hal inilah yang membuat Udar urung dihadirkan dalam sidang pembacaan putusan yang harusnya digelar hari ini. "Sesuai hasil pemeriksaan dokter, benjolan pada kaki kirinya masih mengeluarkan cairan sehingga membutuhkan dilakukannya operasi ketiga. Jadi, untuk hari ini, beliau belum kuat untuk dihadirkan," ucap Tonin.
Majelis hakim yang diketuai Artha Theresia Silalahi telah memutuskan menunda sidang menjadi pada Rabu (23/9/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.