Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Kunjungi Proyek MRT? Ini Caranya

Kompas.com - 01/10/2015, 13:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memberi kesempatan warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta. Warga mempersilakan berkunjung ke area proyek pembangunan MRT yang saat ini tengah berjalan.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan tujuan diadakannya kelas di area proyek MRT adalah untuk transfer ilmu pengetahuan. Ia menyebut nantinya akan ada petugas yang mendampingi selama dilakukannnya kunjungan.

"Memang dari manajemen ingin ada transfer pengetahuan ilmu pengetahuan," kata dia saat ditemui di area kerja proyek pembangunan stasiun MRT bawah tanah di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Menurut Hikmat, kunjungan ke lokasi dibuka setiap Kamis dari pukul 09.00-12.00. Jumlah pengunjung dibatasi, yakni maksimal 20 orang, dan pengajuan kunjungan sudah harus dilakukan minimal 10 hari sebelummya.

Hal itu merupakan bagian dari standard operating procedure (SOP). Tujuannya, agar kunjungan tidak mengganggu proses pengerjaan konstruksi, dan demi keselamatan pengunjung sendiri.

"Karena kan kita harus koordinasi juga dengan kontraktornya. Kira-kira kalau tanggal segini boleh atau tidak. Karena kunjungan seperti ini kan tidak boleh juga sampai menyebabkan kontraktor yang bekerja terganggu," ujar Hikmat.

Hikmat mengatakan dibukanya kesempatan bagi warga yang ingin belajar banyak tentang pengerjaan pembangunan MRT di Jakarta telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.

Sejauh ini, pihak yang berkunjung kebanyakan dari perguruan tinggi maupun media. Beberapa rombongan mahasiswa yang tercatat pernah berkunjung ke proyek MRT, di antaranya dari Institute Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, maupun Sekolah Tinggi Transportasi Darat.

"Tidak cuma yang dari dalam ya, dari luar negeri juga ada. Terakhir kemarin dari Waseda, Jepang," kata Hikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com