Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Mudah-mudahan Warga DKI Anggap Aku Layak dan Kasih Satu Juta KTP

Kompas.com - 09/10/2015, 10:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku santai terhadap berbagai anggapan lawan politiknya yang menyebutkan bahwa dirinya tidak layak menjadi gubernur DKI kembali. Bahkan, Basuki berkelakar bahwa ia berharap, pikiran warga Jakarta tidak sama dengan pikiran lawan-lawan politiknya. 

"Memang gue enggak layak buat mereka. Makanya mudah-mudahan warga DKI anggap aku layak (jadi gubernur DKI lagi), dan kasih satu juta KTP," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (9/10/2015). 

Pengumpulan satu juta KTP kini sedang dilakukan oleh komunitas pendukungnya, Teman Ahok. Komunitas itu mendukung Basuki maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI melalui jalur independen.

Basuki saat ini memang tidak menggunakan atribut partai politik mana pun setelah hengkang dari Partai Golkar dan Partai Gerindra. Hingga kini, jumlah yang telah dikumpulkan Teman Ahok hampir 300.000 data KTP.

"Kalau satu juta KTP terkumpul berarti gue layak maju, dong," kata Basuki. 

Kelakar Basuki soal pengumpulan KTP ini juga sempat dilontarkan ketika menjadi pembicara pada acara Indonesia Knowledge Forum 2015 Conference and Expo-BCA Learning Service (BLS), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Ketika moderator meminta Basuki menyampaikan pesan pamungkas kepada para peserta, Basuki justru berceletuk. "Pesannya, jangan lupa kumpulin KTP. He-he-he. Enggak ding, bercanda," kata Basuki tertawa. 

Untuk dapat maju mencalonkan diri sebagai gubernur melalui jalur independen, Basuki harus mengumpulkan data KTP sesuai dengan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada DKI sebelumnya, bukan jumlah keseluruhan masyarakat di suatu daerah. Meski demikian, Basuki menegaskan tetap akan mengumpulkan satu juta data KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com