Leopard adalah pelaku bom Mall Alam Sutera yang sudah beraksi sebanyak empat kali dengan menaruh bom di tempat yang berbeda.
"Hari Selasa (27/10/2015), saya kedatangan mobil Innova. Ada lima anggota, katanya dari Mabes Polri. Pimpinannya minta izin mau ada pengintaian. Awalnya ditanya, ada orang yang namanya Leo enggak. Dikasih lihat fotonya," kata Ketua RT 08 RW 19 Mariyono (63) kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2015) sore.
Mariyono mempersilakan mereka mengintai Leopard. Mariyono pun tidak menutupi jika memang benar ada warganya yang sesuai dengan yang polisi cari.
Setelah itu, polisi pun mengintai hingga esok harinya, Rabu (28/10/2015).
Pada Rabu menjelang maghrib, Mariyono dihubungi oleh pemimpin tim meminta izin sehari sebelumnya.
Mariyono diminta berjaga-jaga di dekat rumah Leopard pukul 19.00 WIB.
Tidak lama setelah itu, tim gabungan dari Densus 88 Antiteror Polri dan Polda Metro Jaya datang dengan atribut lengkap beserta Leopard.
Mereka memasuki rumah dan menggeledah seisi rumah tersebut. Mariyono melihat ada dua mobil penjinak bom dan kendaraan lain yang parkir di dekat rumah Leopard.
Penggeledahan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB. Warga sekitar yang melihat penggeledahan banyak yang kaget.
Mereka tidak menyangka Leopard ditangkap polisi atas tuduhan pengeboman.
Selama tinggal lebih kurang dua tahun di Perumahan Banten Indah Permai, Leopard dan istrinya dikenal sebagai orang yang baik dan tidak mempunyai masalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.