Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanusi: PT Godang Tua dan Pemprov DKI, Wanprestasi

Kompas.com - 02/11/2015, 15:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi mengatakan tidak hanya pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, PT Godang Tua Jaya yang wanprestasi. Dia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI juga wanprestasi terkait perjanjian dengan PT Godang Tua Jaya.

"Wanprestasi PT Godang Tua jelas ada tapi wanprestasi Pemprov DKI juga ada. Jadi sama-sama wanprestasi. Karena dari pertama, aturannya Pemprov hanya buang sebanyak 4.500 ton. Kemudian berkurang menjadi 3.500 ton dam 2.000 ton. Tapi dari pertama kontrak, DKI buangnya 6.000 ton lebih," ujar Sanusi di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/11/2015).

Kelebihan beban sampah itu membuat pengelola TPST Bantargebang kesulitan mengelola sampah. Seharusnya, lanjut dia, ada adendum kontrak untuk mengevaluasi kerjasama antara Pemprov DKI dan pengelola Bantargebang.

Akan tetapi, yang ada malah pemberian surat peringatan. Sanusi mengatakan inti dari permasalahan ini adalah harus ada diskusi antara Pemprov DKI dengan pengelola Bantargebang. (Baca: DPRD DKI: Jangan Sampai Jalan Masuk ke Bantargebang "Di-police Line")

Terlepas dari wanprestasi PT Godang Tua Jaya, perusahaan itu telah berinvestasi sejak lama. Selain itu lebih berpengalaman dalam hal mengelola sampah. Ketika rapat dengan PT Godang Tua Jaya, Sanusi sudah menyarankan agar mereka membalas SP1 yang dikirimkan oleh Pemprov DKI.

Kemudian, agar Pemprov DKI juga mengetahui kendala yang dialami oleh pengelola Bantargebang. Sanusi mengingatkan agar masalah ini harus memiliki jalan keluar terbaik. Sebab, menyangkut kepentingan warga DKI. (Baca: Ahok: Kenapa DPRD Tidak Bentuk Pansus Bantargebang?)

"Kita sudah bilang ke mereka supaya balas suratnya. Kita ingatkan kedua belah pihak untuk pikir panjang. Harus ada way out terbaik," ujar Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com