Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Ada Pejabat Malas, Banyak Pemain Cadangan Mulai Pemanasan Nih...

Kompas.com - 05/11/2015, 12:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempunyai strategi sendiri dalam mengelola sumber daya manusia di Pemprov DKI Jakarta.

Basuki mengibaratkan pengelolaan birokrasi di Pemrov DKI Jakarta dengan permainan sepak bola.

Selaku Gubernur, Basuki seolah bertindak sebagai manajer klub. Sementara itu, para eselon II atau kepala dinas bertindak sebagai pelatih, pejabat eselon III dan IV sebagai pemain, serta para staf sebagai pemain cadangan. Kemudian warga DKI Jakarta-lah yang diibaratkan sebagai pemilik klub.

"Kami menggunakan filosofi ini untuk mengganti pemain (memecat pegawai negeri sipil). Kalau pelatih (pejabat eselon II) tidak mau ganti pemain (pejabat eselon III dan IV), mau enggak mau saya sebagai manajer akan mengganti pelatih," kata Basuki pada acara Sosialisasi Inovasi Pelayanan Publik, di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Kamis (5/11/2015).

Basuki lantas menegaskan bahwa ia tak segan untuk mengganti para pejabat yang kinerjanya buruk.

"Kalau ada pemain yang malas lari, banyak pemain cadangan sudah mulai pemanasan nih. Seperti November ini, kami mulai seleksi terbuka bagi para calon lurah," ucap Basuki. 

Salah satu contoh pejabat hasil filosofi sepak bola itu adalah Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Edy Junaidi Harahap.

Edy diangkat sebagai Kepala BPTSP DKI menggantikan Noor Samsu Hidayat. Menurut Basuki, Noor Samsu sudah bekerja dengan baik, tetapi agak lambat dalam mencerna instruksi sehingga diganti dengan Edy.

"Kemudian ketemulah Edy Junaidi yang gelarnya doktor, baru usia 39 tahun dan dia nilai tesnya terbaik. Yang mana nih orangnya? Pas lihat, saya pikir ini muka-mukanya muka enggak demen sama gue nih," kata Basuki. 

"Sekarang boleh enggak saya subyektif? Enggak ada lagi cerita suka enggak suka seseorang, kalau pejabat itu oke, ya naik (promosikan). Nah, Pak Edy ini bisa jelaskan apa yang dimaksud dengan pelayanan calo tanda kutip dan pelayanan seperti bank," kata Basuki lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com