Hal itu disampaikan Basuki ketika menyisir rancangan anggaran Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
"Enggak ada toleransi lagi untuk kontraktor yang abal-abal, mereka enggak ada belas kasihan tolong orang. Di Jakarta enggak ada cerita proyek terbengkalai, kalau perlu satu malam selesai semua," kata Basuki di Balai Kota, Sabtu (21/11/2015).
Menurut Basuki, kontraktor abal-abal kerap menghambat pembangunan di ibu kota. Selain itu, kontraktor abal-abal kerap kongkalikong dengan oknum pegawai negeri sipil (PNS) DKI.
Untuk menghilangkan kerja sama dengan kontraktor abal-abal, Basuki menyarankan Dinas Bina Marga menggabungkan paket-paket kecil. Sehinggai nilai paket menjadi besar dan kontraktor besar tertarik mengikuti lelang.
"Saya enggak mau lagi ada lelang yang anggarannya hanya Rp 2 miliar. Kumpulin saja, semua kegiatan yang ada di Sudin digabung. Saya mau lelang semua di atas Rp 5 miliar," kata Basuki.
Selain itu, Basuki juga menegaskan tidak ingin ada proyek dengan penunjukan langsung (PL). Kecuali jika pengadaan barang dan jasa sudah ada di dalam e-katalog.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan akan menggabungkan beberapa paket pekerjaan di suku dinas (sudin).
"Kami sebut ini lelang konsolidasi, kontraknya tetap per paket pekerjaan. Namun tetap dengan satu pemenang lelang yang sama," kata Yusmada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.