Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KCJ Desak Pemprov DKI Tutup Pelintasan Sebidang

Kompas.com - 30/11/2015, 13:38 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT KAI Commuter Jabodetabek menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup pelintasan-pelintasan sebidang yang berlokasi di bawah jalan layang (flyover).

Mereka menilai, cara ini efektif untuk mencegah kecelakaan antara kereta dan kendaraan lain. (Baca: PT KAI Tak Bertanggung Jawab Terkait Penjagaan Pelintasan Kereta)

"Untuk menjamin keselamatan pengguna jalan sekaligus memperlancar perjalanan kereta, idealnya kalau sudah ada pelintasan tidak sebidang (jalan layang), yang sebidangnya harus ditutup," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila di Stasiun Tebet, Senin (30/11/2015).

Saat ini, masih banyak pelintasan sebidang di Jakarta yang aktif dilalui kendaraan, meskipun di lokasi tersebut sudah terdapat jalan layang.

Misalnya saja di pelintasan di kawasan Tanjung Barat, Kalibata, dan Tebet. (Baca: Ahok Keluhkan Rumitnya Birokrasi Perizinan PT KAI)

Menurut Fadhila, kondisi tersebut tidak ideal dan tidak sesuai dengan tujuan awal pembangunan jalan layang.

"Kalau sudah dibuat tidak sebidang, sebidangnya memang harus ditutup. Idealnya seperti itu. Namun, kami tidak punya kewenangan untuk menutup. Kami cuma bisa mengimbau, eksekusinya di pemda (pemprov)," ujar dia.

Fadhila menyadari bahwa penutupan pelintasan sebidang di bawah jalan layang mengharuskan pengaturan arus lalu lintas yang rumit. (Baca: PT KAI Minta DKI Tutup Pelintasan Kereta di Bintaro)

Namun, ia menilai hal tersebut akan jauh lebih baik dalam menjamin keselamatan pengguna jalan.

"Kalau bicara keselamatan, idealnya harus ditutup. Kalau management traffic, itu masih bisa diatur dan dicari jalan keluarnya. Kalau memang harus mutar satu kilometer, ya mutar satu kilometer, yang penting selamat," tutur Fadhila.

Selama ini, kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta di pelintasan sebidang kerap terjadi. (Baca: PT KAI Desak Percepatan Pembangunan "Flyover" dan "Underpass" di Pelintasan Sebidang)

Kecelakaan terbaru melibatkan KRL commuter line dan bus transjakarta di Jalan Panjang, Jakarta Barat, Sabtu (28/11/2015).

"Sebelum dengan transjakarta, baru-baru ini angkot di sini (Tebet) juga sempat diserempet (KRL)," ujar Fadhila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com