Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Pegiat Antikorupsi Demo di Kompleks Parlemen

Kompas.com - 08/12/2015, 07:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pegiat antikorupsi yang tergabung dalam sejumlah organisasi non-pemeritah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) akan menggelar aksi bertema “Bersihkan DPR”.

Aksi ini akan berlangung pada Selasa, (8/12/2015) atau sehari sebelum Hari Antikorupsi Internasional pada pukul 13.00 WIB di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut pegiat antikorupsi  Indonesia Corruption Watch (ICW) Selly Martini, aksi ini akan melibatkan pegiat antikorupsi dari Transparansi Internasional (TI), Koalisi PWYO (Publish What You Pay), YAPPIKA (Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia) dan MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia).

"Aksi akan diisi dengan acara pertunjukan teaterikal, orasi, dan pembacaan pernyataan sikap," kata Selly. (Baca juga: Selasa Besok, Buruh Unjuk Rasa Usut Skandal Freeport dan Tolak PP Pengupahan)

Berdasarkan pandangan pegiat antikorupsi, beberapa pekan terakhir rakyat disuguhkan dagelan politik oleh anggota DPR melalui sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Sidang tersebut digelar terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan usaha mencari keuntungan dari PT Freeport Indonesia yang menyeret Ketua DPR Setya Novanto.

Menurut Selly, sidang MKD seolah-olah memojokkan pengadu, yakni Menteri ESDM Sudirman Said.

"Ketimbang membahas Undang-undang lain yang lebih penting, DPR malah akan merevisi UU KPK," tambah Selly.

Agar DPR tak salah pilih pimpinan KPK

Aksi ini juga dilakukan berkenaan dengan segara berakhirnya masa jabatan pimpinan KPK jilid III. Para pegiat antikorupsi ingin mendesak DPR agar tidak salah memilih calon pimpinan KPK.

Mereka juga akan menesak DPR untuk memilih pimpinan KPK yang sejalan dengan agenda pemberantasan korupsi.

"Masyarakat sudah menunjukkan reaksi keras, baik melalui petisi online, media sosial, juga aksi lapangan, tetapi mereka seakan buta dan tuli, lupa untuk siapa mereka harusnya mengabdi," tuturnya.

Para pegiat antikprupsi itu akan mengajak masyarakat untuk menagih janji DPR pada Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember 2015 nanti.

(Baca juga: Melawan Korupsi adalah Harga Mati). "Rakyat punya kekuatan untuk melengserkan mereka yang tak setia," ujar dia.

Mereka juga menekankan, jika rakyat bergerak bersama, maka suaranya pun akan bergaung lebih keras.

Di samping itu, para pegiat antikorupsi mengajak masyarakat menyoroti partai-partai yang tak berpihak kepada rakyat menjelang pilkada serentak yang juga jatuh pada 9 Desember 2015.

"Jangan pilih partai-partai yang mengkhianati janji setia wakil rakyat," kata para pegiat antikorpsi dalam undangan aksi mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com