Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Mirna Nilai Jessica Punya Kepribadian Ganda

Kompas.com - 03/02/2016, 21:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dermawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin, menduga bahwa Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka kasus kematian putrinya, memiliki kepribadian ganda.

Penilaian tersebut disampaikan Dermawan melihat sikap Jessica yang dinilainya begitu tenang meskipun Mirna meninggal. Padahal, Mirna adalah teman Jessica.

"Dia (Jessica) punya kepribadian ganda. (Ada) sisi gelap dan sisi normal. Normalnya juga dalam artian yang berbeda lagi nih, saya selidiki. Ya itu saya bilang tenang banget ini orangnya," kata Dermawan di rumahnya di Kompleks Sunter Garden, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/2/2016).

Ia juga menilai bahwa Jessica bisa melalui tes kebohongan karena kepribadiannya yang seperti itu. (Baca: Baca Pesan WhatsApp Jessica, Ayah Mirna Sempat Kira Anaknya Lesbian)

"Kalau sisi gelapnya itu dikeluarkan sama dia, lie detector mungkin kalah, kali ya. Saya enggak tahu itu. Tenang banget lihatnya. Kayak orang enggak bersalah," ujar Dermawan.

Sikap Jessica ini membuat Dermawan heran. Ia heran karena Jessica tidak merasa bertanggung jawab atas kematian Mirna padahal dia yang membelikan kopi untuk Mirna.

Belakangan, kopi itu diketahui mengandung sianida yang menyebabkan kematian. (Baca: Ayah Mirna Ceritakan Isi Rekaman CCTV di Kafe Olivier)

Menurut Dermawan, seharusnya Jessica menemui keluarga Mirna untuk meminta maaf karena telah memberikan kopi tersebut kepada Mirna.

"Setelah itu dia enggak pernah hubungi kita, kayak musuh begitu. Karena seharusnya dia datang ke saya ya, Pak ini saya yang beliin kopi nih. Anak Bapak mati, kasarnya begitu kan," ujar Dermawan.

"Saya mengaku dosa ni Pak, enggak enak, kita sama-sama yuk cari pelaku, kan begitu, bukan jadi musuhin kita dong. Kalau musuh kan berarti dia ada something wrong (sesuatu yang salah)" kata Dermawan lagi.

Selain itu, Dermawan menilai ada yang janggal dengan tingkah Jessica berdasarkan rekaman CCTV Kafe Olivier yang dilihatnya.

Salah satunya ketika Jessica meletakkan paper bag depan kopi vietnam untuk Mirna.

"Sekarang begini, kalau orang enggak ada apa-apa, kenapa itu paper bag ditaruh di depannya kopi. Ada enggak orang ngurungin (kopi) begitu tuh, mau ngasih (kopi) buat orang, kalau (kopinya) buat dia, urusan dia lah, betul enggak?" ujar Edi.

Polisi menetapkan Jessica sebagai tersangka kasus kematian Mirna. Adapun Jessica dan Mirna merupakan teman saat kuliah di Australia beberapa tahun lalu.

Keduanya putus komunikasi dalam beberapa tahun, dan akhirnya kembali bertemu di Jakarta pada akhir tahun 2015. (Baca: Polisi Dapat Informasi Penting dari Australia, Ini Kata Pengacara Jessica )

Bersama Hani, Jessica dan Mirna memutuskan bertemu di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang belakangan diketahui mengandung sianida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com