Warga menilai Ahok, sapaan Basuki, perlu datang langsung untuk menjelaskan apa tujuan dari penggusuran itu.
"Ahok harus datang ke sini, bicara dengan kita. Jangan cuma ngomong di TV!" kata salah seorang warga, Sri Verawati (54) saat ditemui, Kamis (18/2/2016).
Menurut Sri, sampai saat ini, tidak pernah ada pejabat Pemerintah Provinsi DKI yang datang dan mencoba mengajak warga berdialog. Akibatnya, warga tidak pernah mendapatkan informasi yang tepat.
"Katanya digusur karena prostitusi. Terus kenapa kita digusur? Yang mau digusur warga apa cuma PSK," ujar Sri.
Warga yang lain, Erna (38) menyatakan, tidak semua warga yang tinggal di Kalijodo adalah orang-orang yang berkecimpung dalam dunia prostitusi dan perjudian. Karena sebagian besar warga adalah penduduk yang memiliki kehidupan normal pada umumnya.
"Kami punya keluarga, punya anak. Kami juga punya kelompok pengajian. Jangan disamakan dengan yang ada di depan (PSK)," ujar dia.
Warga lainnya, Nova (45), menolak dianggap sebagai permukim liar. Karena mereka mengaku memiliki dokumen kependudukan yang sah.
"Kami punya KTP DKI. Artinya kami sah di sini. Jangan anggap kami liar," kata dia.