Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tarif Sewa dan Fasilitas Rusun Marunda bagi Warga Kalijodo

Kompas.com - 19/02/2016, 19:46 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalijodo yang berwilayah di Jakarta Utara akan direlokasi ke Rusunawa Marunda.

Nantinya, mereka akan menempati unit rusun bertipe 30 atau 36 dengan cara diundi. (Baca: Berbagai Kemudahan Tinggal di Rusun Marunda).

Kedua hunian itu memiliki fasilitas yang sama, yakni dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan tempat jemur.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Marunda Suharyanti mengatakan, pada tiga bulan pertama, warga Kalijodo akan dibebaskan dari biaya sewa.

Namun, berapakah biaya sewa yang harus dibayarkan calon penghuni tersebut pada bulan selanjutnya?

Suharyanti memaparkan, biaya sewa unit rusun tipe 30 di lantai satu Rp 159.000 per bulan, lantai dua Rp 151.000 per bulan, lantai tiga Rp 144.000, lantai empat Rp 136.000 per bulan, dan lantai lima Rp 128.000 per bulan.

Sementara itu, untuk tipe 36 di lantai satu, tarif sewanya Rp 184.000 per bulan, lantai dua Rp 175.000 per bulan, lantai tiga Rp 167.000 per bulan, dan lantai empat Rp 158.000 per bulan.

Suharyanti mengungkapkan, untuk menempati rusun itu, warga Kalijodo perlu menyiapkan beberapa dokumen yakni, KTP, KK, dan PM 1 dari pihak kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara.

Setelah resmi menjadi penghuni rusun, mereka dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan pengelola.

Fasilitas itu di antaranya halte bus transjakarta yang terletak berdekatan dengan Rusun Marunda Cluster B. (Baca: Ini Fasilitas bagi Warga Kalijodo di Rusun Pulogebang ).

"Transjakartanya beroperasi dari pukul 05.00 WIB sampai kurang lebih pukul 21.00 WIB," ucapnya.

Suharyanti menuturkan, pihak pengelola juga menyediakan layanan bus sekolah untuk mengantar dan menjemput anak-anak di rusun.

Ada pula fasilitas klinik, koperasi, dan lembaga pendidikan usia dini (PAUD).

"Warga juga dilatih dan disediakan lahan untuk bercocok tanam secara hidroponik," tambahnya.

Namun, lahan untuk bercocok tanam itu tak hanya ada yang secara hidroponik. (Baca: Reaksi Penghuni Rusun Marunda akan Rencana Kedatangan Warga Kalijodo).

Di samping cluster A blok 11 yang rencananya akan dijadikan tempat hunian warga Kalijodo pun terdapat lahan bercocok tanam secara tradisional.

Warga dapat memanfaatkannya lahan itu untuk menanam sayur dan umbi seperti, kangkung, caisim, kentang, singkong, dan kembang kol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com