Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun "Taman Pertaubatan" di Atas Puing-puing Bongkaran Kalijodo

Kompas.com - 29/02/2016, 05:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gemerlap lampu dan suara musik yang bising di kawasan Kalijodo sudah berhenti, menandakan pesta yang selama ini ada di sana sudah usai.

Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan Surat Peringatan I dan polisi melakukan operasi pekat di sana, pengusaha kafe, pekeja seks komersial (PSK), dan juga warga sekitar satu per satu meninggalkan Kalijodo.

Pemandangan yang terlihat di Kalijodo sejak sepekan terakhir adalah warga yang sibuk mengemasi barang dan membongkar sendiri rumah-rumah mereka.

Kini, Kalijodo sudah seperti kota mati tak berpenghuni. Beberapa bangunan dibiarkan berantakan begitu saja dengan pintu yang terbuka. (Baca: Berakhirnya Sepak Terjang Daeng Azis di Kalijodo ).

Hari ini, Senin (29/2/2016), adalah hari bersejarah bagi kawasan Kalijodo. Pemprov DKI akan membongkar kawasan yang dinilai rawan prostitusi tersebut.

Kawasan yang ramai bisnis prostutusi sejak puluhan tahun itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

Kalijodo sebelumnya tak tersentuh penertiban pemerintah karena dibekingi preman yang kuat. Namun kini, penertiban Kalijodo tinggal di depan mata.

Sejumlah alat berat sudah disiagakan di Kalijodo sejak Minggu (28/2/2016). Hari ini, alat berat akan meratakan kawasan Kalijodo menjadi tanah. (Baca: Ada 66 KK, Pengacara Warga Kalijodo Minta Jangan Ada Kekerasan Saat Pembongkaran).

Bagaimanakah nasib kawasan Kalijodo selanjutnya?

Masa depan Kalijodo

Meskipun dikenal sebagai kawasan prostitusi, Pemprov DKI Jakarta menegaskan bahwa pembongkaran Kalijodo tidak terkait prostitusi.

Dalam surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga, yang ditempelkan di setiap sudut Kalijdoo, tertulis bahwa tujuan penggusuran berkaitan dengan pengembalian fungsi kawasan Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau.

Sebab, peta zonasi yang dimiliki Pemprov DKI menunjukkan kawasan Kalijodo termasuk dalam zona hijau.

Artinya, tidak boleh ada bangunan apa pun berdiri di sana. (Baca: Bongkar Kalijodo, Aparat Turunkan 5.000 Personil Gabungan).

"Soal Kalijodo bukan soal prostitusinya. Kalau Kalijodo bukan di jalur hijau, kalau bisa saya resmiin ya saya resmiin, asal sesuai perda. Itu kan masalahnya bukan (prostitusi)," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahajar Purnama beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati mengatakan, kawasan Kalijodo akan ditanami pohon dan rumput setelah rata dengan tanah.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com