Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Pelacur, Saya Memohon, Saya HIV..."

Kompas.com - 29/02/2016, 19:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - "Tuhan, jangan beri aku cobaan yang melebihi ini. Awalnya aku tak percaya dinyatakan sakit. Kukira ini mimpi, tetapi ini nyata."

Begitu catatan seorang pekerja seks yang ditemukan di salah satu tempat kos di Kalijodo, Jakarta Utara.

Dia memendam sakit, mengubur perasaan bersalah, hingga teror virus tak terobati: HIV.

Berantakan! Kaus dan celana mini berhias manik-manik tersebar di lantai kamar. Sebuah BH berwarna krem tergantung di satu ujung dinding kamar.

Sebuah kamar lainnya di lantai tiga Kafe Semilir Jaya ini tampak sama. Pakaian dalam hingga kondom berserakan. Pemiliknya tergesa setelah pemerintah dengan terburu-buru ingin menertibkan Kalijodo.

Sampul VCD bajakan tercecer di sana-sini. Dulu, ingar-bingar musik disko dan remix bergaung hingga dini hari dari kamar dan kafe-kafe.

Saat ini, kamar-kamar rerata ukuran 2 meter x 3 meter itu tidak lagi bertuan. Barang tersisa menjadi "santapan" pemulung.

Membuat mereka semringah membawa karung penuh barang bekas di punggung.

Kafe yang terletak di pinggir Jalan Kepanduan II ini telah ditinggalkan pemilik dan para perempuannya sejak pekan lalu.

Aliran listrik telah diputus. Angin yang berembus semilir dari sebuah jendela di ujung lorong menyeruakkan bau bangkai tikus, Sabtu (27/2/2016) siang itu.

Sebuah buku harian bersampul merah muda tergeletak di lantai. Nama pemiliknya Ayu, 22 tahun, seperti tertulis lengkap di buku.

Di halaman depan, dia mengaku "cewek jablay Kalijodo", biasa dipanggil Ega.

Sejak awal Oktober tahun lalu, dia mulai menulis kisahnya. Sebagian besar adalah sekelumit cerita percintaannya dengan seorang lelaki.

Di beberapa lembar, bekas bibir berlipstik tertempel saat hubungannya mesra. Sebagian lagi tentang keluarga, bagaimana dia ingin membahagiakan orangtua.

Terakhir, tentang penyakitnya. "Aku enggak tau lagi berapa lama bertahan. Tak tahu harus dapat biaya dari mana lagi. Pembengkakan pada kedua paru-paruku membuatku sulit bernapas dan membuatku tak tahan merasakan sakit yang amat menyiksaku," tulisnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com