Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PDI-P soal Biaya Administrasi "Fit and Proper Test" Rp 5 Juta

Kompas.com - 11/05/2016, 13:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristyanto membenarkan adanya biaya administrasi dalam fit and proper test calon gubernur DKI Jakarta.

Hasto menyebut bahwa biaya dipergunakan untuk gotong royong untuk melaksanakan fit and proper test, salah satunya untuk biaya ahli psikologi.

"PDI-P sejak dulu gotong-royong. Dalam fit and proper test ini melibatkan ahli psikologi, dari situ ada biaya dari yang diberikan para calon," kata Hasto, di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).

Menurut Hasto, pihaknya tidak mengambil keuntungan dalam biaya administrasi tersebut. Ia menghormati keputusan salah satu kandidat yang mengundurkan diri karena hal ini.

"Ada juga orang kemudian datang, karena potensinya bagus, ya kita gotong royong. Kami akan bantu. Tapi kami hormati bagi yang mengundurkan diri," ujar Hasto.

Sebelumnya, Hasniati yang mengaku sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ikut penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta lewat PDI-P mengundurkan diri karena hal ini. Ia memutuskan untuk mundur lantaran tak mau membayar biaya administrasi Rp 5 juta yang diminta pada fit and proper test ini.

"Saya mengundurkan diri. Saya tidak terima kalau bayar administrasi Rp 5 juta," kata Hasniati.

Hasniati mengatakan, menolak membayar uang administrasi lantaran sebelumnya disebut gratis dan tanpa dipungut biaya. (Baca: Diminta Bayar Rp 5 Juta, Hasniati Mundur dari Penjaringan Cagub DKI PDI-P)

Adanya biaya ini pun baru diketahuinya pada tadi malam dari salah seorang tim penjaringan PDI-P. Pihak penjaringan PDI-P, menurut dia, meminta pembayaran secara tunai.

"Katanya gratis, belum jadi apa-apa masa harus bayar," ujar Hasniati.

Kompas TV PDI-P Masih Jaring Cagub DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com