Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Rencana Penggusuran Dadap, Komnas HAM Temukan Fakta-fakta Ini

Kompas.com - 23/05/2016, 15:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komnas HAM menemukan sejumlah fakta setelah turun menemui warga di permukiman Dadap pada Senin (16/5/2015) lalu.

Turunnya Komnas HAM setelah mendapat laporan aduan dari warga Dadap yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada Rabu (4/5/2016).

Saat menemui warga Dadap, Komnas HAM mendapat informasi dari warga terkait ada hubungannya pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan penggusuran Dadap.

Para warga mendapat informasi bahwa jembatan antara PIK 2 dan lokasi gusuran akan dibuat yang dipisahkan Sungai Perancis.

Temuan lainnya ialah perihal isu lokasi prostitusi yang diduga dijadikan pembenaran oleh Pemkab Tangerang untuk melakukan penggusuran. Padahal, para pekerja seks komersial (PSK) sudah dibina dan dipulangkan oleh Kementerian Sosial.

"Pemda Tangerang meminta warga untuk membongkar tempat usaha/tempat hiburan yang berada di sisi kanan jalan 5 sampai 10 meter dan sisi kiri jalan 10 hingga 20 meter. Jika tidak, akan dilakukan sesuai tupoksi," kata Komisioner Subkomisi Mediasi Komnas HAM Roichatul Aswidah di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Temuan lainnya ialah perihal pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) pada tahun 2015 oleh warga Dadap yang tidak dilayani pemerintah. (Baca: Rencana Penggusuran di Dadap Dinilai Melanggar HAM)

Selain itu, dari pengamatan di lapangan, Komnas HAM juga menemukan sebanyak 72 bangunan kafe atau hiburan sudah dibongkar secara sukarela.

Komnas HAM sendiri sudah mengirimkan surat rekomendasi penundaan penggusuran Dadap pada tanggal 18 Mei 2016 ke Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Rekomendasi itu dipenuhi dan penggusuran di Dadap pada tanggal 19 Mei 2016 tak terlaksana.

Kompas TV Warga Dadap Gembira Senin Depan Tak jadi Digusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com