Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Akan Beri Kesempatan Kedua untuk Calon Independen agar Lolos Verifikasi

Kompas.com - 16/06/2016, 08:46 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menegaskan, pihaknya tidak berniat mempersulit proses verifikasi bagi calon perseorangan atau calon independen. Bahkan, tim calon perseorangan akan diberi kesempatan lebih dari satu kali untuk bisa lolos tahap verifikasi.

"Jadi seandainya pada verifikasi tahap pertama nanti data KTP masih kurang, masih ada perbaikan lagi," ujar Sumarno di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (15/6/2016).

Sumarno mengatakan, tahapan verifikasi dimulai setelah penyerahan data KTP milik calon independen kepada KPU DKI. Penyerahan dukungan dilakukan pada 3 Agustus-7 Agustus 2016.

Verifikasi administrasi dimulai setelahnya sampai 12 Agustus 2016. Verifikasi faktual akan dimulai 21 Agustus-3 September 2016.

Sampai sejauh ini, baru Basuki Tjahaja Purnama yang mempersiapkan diri untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Basuki dibantu oleh kelompok pendukungnya, "Teman Ahok", untuk mengumpulkan 1 juta data KTP meskipun syarat data KTP yang diperlukan lebih kurang 532.000.

Sumarno mengatakan, misalnya Teman Ahok menyerahkan dukungan data KTP sebanyak 1 juta, KPU DKI akan memverifikasi semuanya. Seandainya setelah diverifikasi data KTP berkurang banyak hingga di bawah 532.000, Basuki tidak otomatis gugur.

"Nanti kami akan membuka pendaftaran calon terlebih dahulu. Setelah itu kita akan melihat kalau ada syarat dukungan yang kurang maka masih bisa diperbaiki," ujar Sumarno.

"Jadi nanti calon perseorangan bisa menyerahkan lagi KTP dukungannya pada tahap berikutnya itu," ujar Sumarno.

Verifikasi tahap kedua tersebut bertujuan untuk menambah kekurangan dukungan yang diperlukan calon perseorangan untuk maju Pilkada DKI 2017. Jika masih tidak mencukupi juga, barulah calon perseorangan akan gugur.

Kompas TV Mencoba Mendahului KPU, Melakukan Verifikasi Faktual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com