Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Air Pasar Ikan Siaga II, Banjir Rob Mengintai Jakarta Utara

Kompas.com - 20/06/2016, 08:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pintu Air Pasar Ikan, Jakarta Utara, terpantau pada posisi Siaga II, Minggu (19/6/2016) pukul 23.00.

Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketinggian air mencapai 215 sentimeter.

Ketinggian air terus meningkat sejak pukul 18.00. Pada pukul tersebut, ketinggian air lebih kurang 196 sentimeter pada posisi Siaga III.

Kemudian pada pukul 19.00, ketinggian air meningkat menjadi 200 sentimeter pada posisi Siaga II. (Baca juga: Ahok Ingin Pemprov DKI Ambil Alih Penjagaan Pintu Air Ciliwung)

Ketinggian air pada pukul 20.00 dan 21.00 meningkat menjadi 208 sentimeter dan 220 sentimeter, dan berada pada posisi Siaga II.

Sementara itu, pada pukul 22.00, ketinggian air menurun menjadi 216 sentimeter pada posisi Siaga II.

(Baca juga: Jakarta Diguyur Hujan Deras, Pintu Air Karet Siaga II)

Meskipun ketinggian air turun, BPBD tetap meminta warga mewaspadai adanya banjir rob di pesisir Jakarta.

"Waspada banjir rob di pesisir Jakarta," demikian pesan dari Pusdalops BPBD dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Adapun wilayah pesisir Jakarta yang perlu diwaspadai adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Penjaringan, Ancol, Tanjung Priok, Koja Utara, Kali Baru, Cilincing, dan Marunda.

Kompas TV Pintu Air Manggarai Capai Level Siaga III
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com