Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Warga Pingsan Saat Antre Daging Murah

Kompas.com - 27/06/2016, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang ibu pingsan karena kelelahan di tengah antrean warga untuk mendapatkan daging murah di Kantor Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (27/6/2016).

Warga yang mengantre adalah pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) tingkat SD. Kejadian tersebut sempat membuat heboh warga di sekitar lokasi antrean.

Petugas Kantor Kecamatan Jatinegara kemudian langsung mengantisipasi kejadian ini. (Baca juga: Warga Pemegang KJP Serbu Kantor Kecamatan Matraman untuk Beli Daging Murah)

Wanita yang mengenakan kerudung krem itu langsung dibawa ke mobil ambulans yang disiagakan di lokasi antrean.

Seorang warga, Yani (39), mengaku sudah menunggu sejak pagi untuk memperoleh daging murah.

Untuk pemegang KJP, daging sapi di Kantor Kecamatan Jatinegara dijual Rp 39.000 per kilogram, sedangkan daging ayam Rp 10.000 per kilogram.

Yani yang datang dengan ditemani seorang anaknya itu mengaku sudah tiba di Kantor Kecamatan Jatinegara sejak pukul 07.00 WIB.

"Kalau enggak begitu enggak bakal kebagian, Mas, jadinya harus buru-buru, datang pagi kayak begini," ucap dia.

(Baca juga: "Saya Rela Mengantre Begini, yang Penting Dapat Daging Murah Rp 39.000")

Warga lainnya, Anang (47), menyambut baik adanya daging murah. Sebab, menurut dia, daging sapi di pasaran saat ini sudah tembus Rp 120.000 per kilogram.

"Lah di sini cuma Rp 39.000, jadinya terjangkau. Ya tetapi ini parah banget antreannya sampai panjang begini, aturan ditambah lagi petugasnya kalau sudah banyak yang antre," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com