Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bus AKAP yang Perlengkapan Keselamatannya Belum Lengkap

Kompas.com - 11/07/2016, 14:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski dianggap sudah memenuhi izin secara administratif, masih banyak bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang tidak memiliki perlengkapan keselamatan di dalamnya.

Setidaknya, demikian temuan petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (11/7/2016).

"Ada aspek-aspek yang telah dipenuhi, dan masih ada yang kurang. Banyak kekurangannya di perlengkapan keselamatan, seperti segitiga pengaman, kotak obat, pemukul kaca, dan alat pemadam," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Kalideres Revi Zulkarnain kepada Kompas.com, di lokasi.

(Baca juga: Belum Ada Bus, Penumpang Terpaksa Menginap di Terminal Kalideres)

Poin-poin yang telah dipenuhi oleh sebagian besar sopir bus AKAP adalah pengecekan ban, rem, lampu-lampu, kaca kendaraan, wiper, speedometer, hingga sabuk keselamatan pengemudi.

Hal lain yang menurut Revi telah dipatuhi kebanyakan sopir adalah soal pengujian kelaikan kendaraan bermotor (kir), kartu pengawasan (KPS) atau izin trayek, dan STNK.

Perlengkapan keselamatan yang disebutkan di atas biasanya dapat dengan mudah ditemukan di bus, seperti transjakarta dan bus pariwisata.

Pantauan Kompas.com di Terminal Kalideres, sejumlah bus tidak memiliki perlengkapan keselamatan secara lengkap.

Rata-rata bus yang ada di sana hanya memiliki beberapa perlengkapan keselamatan, seperti pemukul kaca atau segitiga pengaman.

Perlengkapan keselamatan yang paling jarang ditemui adalah kotak obat dan alat pemadam kebakaran.

"Perlengkapan keselamatan itu selama ini dianggap remeh, dinilai enggak begitu penting. Padahal, itu sebuah keharusan," tutur Revi.

(Baca juga: Besok, Puncak Arus Balik di Terminal Kalideres)

Menurut Revi, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada sopir akan pentingnya perlengkapan keselamatan ini.

Bila masih ada sopir yang belum memenuhi perlengkapan tersebut, maka akan diberi imbauan hingga teguran.

Kompas TV Pemudik Arah Sumatera Dominasi Terminal Kalideres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com