Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Kekurangan Alat Berat untuk Tangani Sampah di TPST Bantargebang

Kompas.com - 26/07/2016, 19:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com -
Dinas Kebersihan DKI Jakarta kekurangan alat berat untuk dioperasikan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Kepala UPST Dinas Kebersihan DKI Asep Kuswanto mengatakan, saat ini Dinas Kebersihan hanya mengoperasikan 21 unit alat berat di TPST tersebut.

Jumlah alat berat itu jauh lebih sedikit dengan jumlah alat berat milik PT Godang Tua Jaya yang sempat menjadi pengelola TPST Bantargebang. Menurut Asep, jumlah alat berat yang dioperasikan PT GTJ di TPST Bantargebang lebih dari 50 unit.

"Kalau mau sama dengan GTJ, mereka saja bilang 58 alat berat. Sementara kita 21, masih kurang sekitar 30 lebih," kata Asep, saat ditemui di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (26/7/2016).

Sementara itu, dari 21 unit alat berat yang dioperasikan Dinas Kebersihan DKI di Bantargebang, lima di antaranya adalah pinjaman dari suku dinas lain di DKI Jakarta.

Untuk itu, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini pihaknya mengajukan anggaran untuk pembelian alat berat. Meski demikian, ia menyatakan bahwa pengelolaan sampah di TPST Bantargebang tetap dapat dilakukan dengan baik.

"Kalau beli mesti nunggu APBD-P. Sementara kita gunakan 21 alat berat itu dulu. Kita juga lagi upayakan untuk pinjam di beberapa SKPD. Saya berharap di tahun ini APBD-P kita sudah bisa beli," ujar Asep.

Kompas TV Dinas Kebersihan DKI Operasikan 11 Alat Berat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com